Thursday, December 18, 2008

Takdir atau Kutukan

Ada fakta yang baru aja gue sadari..
Ternyata di keluarga gue..wanita adalah tulang punggung keluarga..wanita adalah penyumbang sebagian besar penghasilan di keluarga..


Mari qt liat dari nenek buyut gue..
Mereka adalah pekerja keras yang dominan di keluarga..
Emang sih bukan berarti kakek buyut gue pengangguran..tapi pendapatan yang dihasilkan nenek buyut lebih besar..


Nenek gue..merupakan tulang punggung keluarga..kakek gue punya penghasilan tp tetap lebih besar penghasilan nenek..


Nyokap gue..mungkin bukan tulang punggung keluarga..karena bokap gue juga kerja n punya penghasilan..tp tetap aja nyokap gue menyumbangkan pendapatan yang lebih besar..


Bu Dhe gue..karena Pak Dhe gue sakit maka Bu Dhe mengambil peran lebih besar untuk menghasilkan pendapatan keluarga..


Kakak sepupu gue juga gitu..tulang punggung keluarga..
Tante gue juga sama..


Emang sih..tidak smua anggota keluarga besar gue para lelakinya tidak berfungsi peran ekonominya..
Ada kakak, Sepupu2 gue yang lain masih berfungsi ekonomi dengan baik..
Tapi Rata2 wanita di keluarga gue dominan dalam menghasilkan pendapatan keluarga..
Mereka adalah wanita perkasa yang multi fungsi di keluarga..


Dalam rasio umum..hukum agama..lelaki adalah pemegang fungsi ekonomi keluarga..
Tapi entahlah..apa karena adanya emansipasi wanita ini smua terjadi..
Lebih jauh lagi..apakah ini takdir ataukah kutukan untuk wanita2 di keluarga gue..


Smua cuma bisa disyukuri aja..apapun itu bentuknya..
Selanjutnya guelah pemegang tongkat estafet itu..
Entah apa yang akan terjadi ke gue..
Just wait n see..
Time was running n getting close..


Smua adalah takdir atau kutukan ??

Sunday, November 30, 2008

UntukNya Cukup Sisa Waktu


Ini diforward oleh seorang teman..moga bermanfaat..


Entah untuk yang ke berapa kali pagi itu shalat subuh is Fulan tertinggal Untuk berjamaah. Waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi Dan pada jam Segitu masjid sudah barang tentu kosong dari jemaah. Kemudian dengan Mata
Yang masih sepet Fulan beranjak untuk mengambil air wudhu Dan dilanjutkan
Dengan shalat subuh secara munfarid. Saking seringnya tidak Ada perasaan Sesal yang singgah di benak Fulan ini. Seolah hal yang wajar apabila Shalat subuh dikerjakan pukul 05.30 pagi.
Bukan hanya itu, sebagai orang yang tinggal di kota yang padat dengan Aktivitas mengharuskan untuk selalu berburu dengan waktu. Otomatis selepas Shalat subuh sendirian tidak bisa melakukan dzikir pagi karena harus Segera merapikan diri untuk berangkat kerja, apalagi baca quran, satu ayat
Pun tidak akan keburu.


Tapi entah kenapa untuk masalah pekerjaan Fulan selalu berusaha untuk
Tepat waktu masuk kantor. Jam masuk kantornya adalah jam delapan pagi Dan Fulan sering sampai disana sebelum jam delapan. Setiap pergi ke kantor Fulan selalu berusaha untuk tampil rapi Dan wangi Dan hal ini sangat Bertolak belakang dengan aktivitasnya ketika bangun tidur. Aktivitas
Shalat subuh Fulan cukup dengan menggunakan pakaian tidur, tanpa gosok
Gigi, apalagi wangi-wangian. Intinya yang penting kewajiban sudah gugur.
Sebagai seorang karyawan Fulan selalu mendedikasikan Dan mengerjakan Segala tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh Dan senang hati. Hal ini
Diperlukan agar kinerjanya baik yang akan berakibat bagusnya karir di Kemudian Hari. Karir bagus akan berbanding lurus dengan penghasilan Tentunya. Boleh di bilang Fulan ini seorang yang perfectionist. Apabila Terjadi suatu kesalahan, Fulan akan dengan segera menelusuri akar penyebab Masalahnya Dan mencari solusi terbaik sehingga masalah ini tidak muncul Lagi.


Pada jam istirahat, selepas makan siang, biasanya Fulan asyik ngobrol
Dengan teman-teman kerjanya. Biasanya Fulan shalat Dzuhur lima menit
Menjelang bel masuk berbunyi. Walhasil shalat dzuhur yang dikerjakannya
Sangat minim waktunya. Dari mulai wudhu pun terlihat terburu-buru. Maka
Selepas salam Fulan langsung kembali bekerja. Tidak Ada dzikir ataupun
Shalat ba'diyah dzuhur.
Gambaran di atas bisa jadi merupakan refleksi dari rutinitas harian Kita.
Di sadari atau tidak terkadang Kita tidak adil dalam menyikapi urusan
Dunia Dan akhirat. Meski Kita sering mengatakan bahwa dalam hidup ini
Harus seimbang antara dunia Dan akhirat Kita. Tapi, tanyalah ke dalam Lubuk hati ini, benarkah perkataan itu? Benarkah Kita sudah memposisikan
Timbangan dunia Dan timbangan akhirat pada posisi yang sama tinggi jika
Takarannya harus seimbang?


Kalau boleh jujur Kita lebih cenderung memperhatikan kepeluan dunia Kita.
Dalam arti nilai-nilai agama jarang sekali dilibatkan dalam seluruh Aktivitas Kita.


Dalam pekerjaan Kita sering berusaha untuk datang tepat waktu. Jika sekali
Saja terlambat maka keesokan harinya akan bangun Dan berangkat lebih awal Agar tidak terlambat lagi. Tapi Kita jarang sekali khawatir karena telah Mengakhirkan shalat, bahkan kalau sedang asyik biasanya Kita dengan tenang Meninggalkan kewajiban tersebut tanpa Ada sesal yang singgah di hati.
Kita selalu berpenampilan rapi, harum Dan segar setiap pergi ke kantor.
Kita selalu memberikan penampilan terbaik dalam bekerja bahkan memakai
Seragam sesuai peraturan perusahaan. Namun dalam sujud kepada Alloh Kita
Cukup memakai kaos oblong Dan sarung seadanya. Bahkan hal yang wajar Memakai pakaian yang terlihat aurat dalam keseharian meski dalam aturan Alloh kewajiban untuk menutupnya cukup jelas.


Agar mudah mendapatkan pekerjaan banyak dari Kita sekolah sampai jenjang
Yang tinggi. Latar belakang pendidikan akan mempengaruhi masa depan Kita Nantinya, terutama dalam masalah jenjang karir. Lagi, sampai saat ini Kita Masih belum mengetahui bagaimana cara wudhu yang baik sesuai dengan Petunjuk nabi. Artinya, bagaimana shalat Kita diterima apabila Kita keliru Dalam berwudhu. Ajaibnya hal itu tidaklah dianggap terlalu penting karena Tidak pernah ditanyakan dalam setiap interview di perusahaan.
Masih banyak hal-hal lain dimana Kita tidak adil dalam menempatkan antara
Dunia Dan akhirat. Padahal, seandainya Kita mau sedikit mempelajari, apa Yang Kita lakukan dalam 24 jam bisa bernilai ibadah. Namun untuk Mempelajarinya badan ini sudah terlampau letih oleh setumpuk pekerjaan.
Saking letihnya Kita sering ketiduran untuk melaksanakan shalat isya.
Namun, meskipun badan ini letih terkadang kondisi badan bisa menjadi fit
Kembali ketika Ada panggilan dari atasan meskipun itu tiba-tiba.


Begitu pun pada Hari libur di akhir pekan. Dengan alasan istirahat Kita
Menghabiskan waktu dengan tidur, nonton TV, shopping, ke bioskop, hang
Out, DLL. Sangat jarang dari Kita untuk meluangkan waktu sesaat untuk
Sekedar membaca satu ayat dari ribuan firman Alloh. Apalagi membaca satu
Bab tata cara berwudhu. Bahkan meskipun tidak dalam kondisi bekerja Kita
Masih saja tidak dapat melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Tetapi
Jika sang pacar meminta waktu untuk bertemu, Kita akan dengan sigap
Memenuhi permintaannya itu tanpa pikir panjang Dan tepat waktu.
Tidak salah jika sesakali Kita memanjakan diri dengan hiburan di tengah
Kesibukan sehari-Hari. Tapi apakah tidak Ada waktu untuk sekedar Bercakap-cakap dengan Alloh meski dengan shalat di awal waktu? Atau Sekedar membaca satu ayat saja setiap minggunya?


Sebenarnya hukum untuk mendapatkan kebahagiaan dunia sama dengan
Kebahagiaan akhirat. Kita akan mendapatkan kemapanan hidup apabila
Memiliki bekal ilmu yang cukup Dan bersungguh-sungguh bekerja. Tentunya
untuk mendapatkan ilmu tersebut kita memerlukan waktu untuk mempelajarinya bahkan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Semua itu kita lakukan dan jalani dengan kerelaan.
Untuk mendapatkan akhirat pun demikian. Diperlukan ilmu yang cukup dan
kesungguhan untuk mengamalkannya. Ilmu tersebut pun harus diusahakan dengan cara menuntut ilmu dan itu memerlukan waktu dan biaya. Namun kenapa
kita menjadi pelit untuk segala hal yang dapat membuat kita lebih memahami ajaran islam. Membeli buku aqidah seharga lima puluh ribu akan terasa mahal apabila dibandingkan dengan jalan-jalan yang bisa menghabiskan uang sampai ratusan ribu rupiah.


Berhenti sejenak dan merenungi atas apa yang telah kita kerjakan mungkin
salah satu sikap yang bijak. Mencoba berfikir atas semua aktivitas kita
apakah sudah proporsional dan adilkah kebutuhan dunia dan akhirat kita
tunaikan?
Akan terlalu berat mungkin apabila kita mengikuti Rasulullah dalam semua
hal. Paling tidak ada proses untuk berkeinginan mengenal Alloh dalam
ibadah-ibadah pokok dan milibatkan-Nya dalam seluruh aktivitas kita.
Setidaknya untuk tidak lupa mengucapkan basmalah dalam setiap memulai
aktivitas sehingga akan bernilai kebaikan. Alloh pun tidak membebankan
syariat-Nya melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya.

Thursday, November 20, 2008

About Angina Pectoris

Hari itu, Dina (32 meminta izin pulang lebih cepat dari kantornya.
Sejak Pagi,Dina merasa pusing Dan mual. "Aku masuk angin nih,"
keluhnya pada Fahmi (35), suaminya melalui telepon.

Setiba di rumah, Dina memesan bubur ayam serta the panas untuk mengurangi rasa tak enak badan yang dideritanya. Setelah kerokan, IA mengoleskan minyak kayu putih ke seluruh badannya, sebelum beranjak tidur.
Lepas senja, Dina belum bangun juga, Fahmi yang baru saja pulang kantor. Menengok ke kamar,ditempat tidur Dina memang masih tertelungkup,tapi... Sudah tak bernapas lagi!

Wajahnya kebiruan, tampaknya, Dina menahan rasa sakit sesaat sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Selain panik, suaminya juga bingung, Sejauh diketahuinya,selama ini kondisi kesehatan Dina
baik-baik saja. Bahkan istrinya itu tergolong wanita gesit yang memiliki segudang aktivitas setiap harinya. Lantas, Penyakit
"tersembunyi" apakah yang merenggut nyawa Dina?
Menurut Dr. H. Djoko Maryono, DSPD, DSPJ, ahli internis Dan kardiologi dari RS Pusat Pertamina, yang
dialami Dina adalah Angina Pectoris Orang-orang Kita dulu biasa menyebutnya sebagai penyakit angin duduk.

Gejalanya memang mirip masuk angin biasa, hanya sedikit lebih berat. Tak mengherankan. Penyakit ini cenderung disepelekan.

Masuk angin yang satu ini ternyata bukanlah masuk angin biasa.
"Yang biasa disebut angin duduk sesungguhnya adalah salah satu gejala
penyakit jantung koroner, yang jika tidak segera ditangani penderitanya bisa langsung meninggal hanya dalam waktu 15-30 menit
setelah serangan pertama" Dr. Joko mengingatkan.

Karena itu, kematian yang terjadi sama sekali bukan akibat kerokan atau Pengolesan minyak angin, seperti yang dilakukan Dina, melainkan karena "Tidak terdeteksinya kelainan pada jantung penderita".
Padahal,seandainya sepulang kantor Dina langsung pergi ke Rumah Sakit atau ke dokter, Dan bukannya malah kerokan dirumah yang sama sekali
tidak Ada hubungannya dengan sang penyakit, mungkin nyawanya masih
sempat terselamatkan.
Ciri-ciri : pusing, mual Dan kembung yang dialami penderita Angina Pectoris memang nyaris serupa dengan penyakit masuk angin biasa. Hanya penderita juga merasakan dada sesak, nyeri dibagian ulu hati,keluar keringat sebesar jagung, serta badan terasa dingin. Sayangnya,hal ini sering tidak disadari sebagai indikasi adanya gangguan pada jantung
yang sifatnya kritis.

Menurut Dr, joko, 20% dari keluhan angina pectoris yang diperiksakan ke dokter atau rumah sakit ternyata terdeteksi sebagai
penyakit jantung koroner akut. Penyakit ini merupakan gangguan pada
jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh koroner, sehingga darah
tidak mampu mengantarkan zat-zat yang dibutuhkan oleh jaringan
dinding rongga Jantung . Karena itu, jika tidak terdeteksi sejak awal, penderitanya bisa mengalami sudden death.

Penyakit angina pectoris itu sendiri berupa perasaan tidak nyaman berkepanjangan, yang terjadi lebih dari 5 menit, akibat menurunnya tekanan darah yang memompa jantung. Akibatnya,jantung membutuhkan lebih banyak oksigen. Karena jantung tidak mampu memompa dengan sempurna, maka pembuluh darah mengadakan reaksi pemulihan berupa
Kontraksi guna mencukupi pengisian oksigen pada pompa jantung tadi,
kontraksi itulah yang menimbulkan keringat dingin pada kulit.


PERBAIKI GAYA HIDUP
Sumber masalah sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung(vasokonstriksi) .

Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :


- Pertama , adanya timbunan lemak(aterosklerosis) dalam
pembuluh darah Akibat konsumsi kolesterol tinggi.


- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel darah (trombus);

- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan
pembuluh darah akibat kejang Yang terus menerus.

- Keempat , infeksi pada pembuluh darah.

" Gaya hidup masa kini yang kurang sehat Dan tidak teratur adalah pemicunya"
Tegas Dr, Joko.
Menurutnya, Zaman sekarang orang cenderung melupakan pentingnya olahraga hidup dalam kondisi stress, sering tidur larut malam, Dan sering mencoba bermacam pola diet yang tidak sehat.

Kurang atau tak pernah olahraga akan menghambat kelancaran metabolisme tubuh. Akibatnya, akan terjadi pengendapan lemak yang perlahan-lahan dapat menyumbat lajunya aliran darah ke jantung.

Sementara itu, orang sekarang banyak yang mengaku tak punya cukup
waktu oalahraga, menjaga diri dari kemungkinan obesitas (kelebihan berat badan) juga berperan penting untuk kesehatan jantung, karena kelebihan lemak dapat meminimalkan gerak pompa jantung,
Jadi jaga ukuran pinggang anda, karena perutlah semua jenis lemak menumpuk. Untuk wanita, maksimal 80 cm, Dan untuk pria, maksimal 90 Cm,karena jaga pola makan, hindari Junk Food, perbanyak asupan buah Dan sayuran serta fiber.

Menjauhkan diri dari stress, juga bisa mencegah Kita dari penyakit jantung koroner, Pasalnya, dalam keadaan stress kinerja
tubuh serta otak dipaksa untuk bekerja secara berlebihan, Hasilnya,
kondisi tubuh selalu dalam keadaan letih Dan porsi istirahat berkurang.
"Kurangnya istirahat dapat mengakibatkan pengentalan darah, yang dapat meningkatkan hormon adrenalin,akibatnya bisa ditebak serangan jantung lebih gampang terjadi ".

Orang yang emosian juga perlu diperhatikan (Selalu marah-marah... Setiap saat... Ada Ga ya orang kayak gini..), Pasalnya, dalam
marah-marah (Otak panas, napas memburu,jantungpun berdebar keras,
kadang sampai tubuh bergetar, darah bergerak cepat), jika kondisi darah bergerak cepat, sedangkan Ada penyumbatan di pembuluh darah...wouw. ..bisa dibayangkan darah akan berkumpul disuatu tempat (pembuluh darah) Dan karena tidak kuat menampung banyaknya darah yang datang pembuluh yang halus itupun pecah dan sudah bisa ditebak orang itupun akan koleps atau bisa merengang nyawa, o ya..kondisi ini juga berlaku ketika dia berolahraga ekstra keras (seperti main bola, yang dituntut berlari2 bolak-balik terus menerus), itu juga memicu jantung
berdebar dan darah bergerak cepat, dan jika dia mempunyai sumbatan2
dalam tubuhnya yang tidak diketahui, maka kejadian pembuluh darah pecahpun akan menimpanya (seperti Almarhum Benyamin S dan Basuki, mereka meninggal selagi bermain bola).
Wuiiih..ngeri ya...ya kalo udah seumur kita sih, harusnya udah ga cocok lagi untuk olahraga2 keras macam gitu, karena kita ga tau didalam tubuh kita (adakah penyumbatan atau tidak?) yang ringan2 aja
lah seperti jalan kaki, jogging, senam, bersepeda santai, atau olahraga pernapasan, dll yang terakhir kebiasaan merokok serta mengkonsumsi minuman beralkohol juga berdampak negatif pada jantung, apalagi bila kebiasaan jelek ini dilakukan sejak usia remaja.
Ada beribu jalan untuk hidup sehat, Tuhan memberikan kita sesuatu
yang luar biasa banyaknya, setiap ada penyakit pasti Tuhan memberikan obatnya,tapi bukan itu masalahnya, pola hidup sehat dan seimbang harus kita jalani, "Mencegah lebih baik daripada mengobati."
Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan, mudah-mudahan berguna:

1. Minum Air putih minimal 8 gelas sehari.
2. Banyak makan buah-buahan dan sayuran (serat alami).
3. Hindari stress, dan selalu sabar.
4. Perbanyak berpuasa. 5. Tidur yang cukup dan olahraga ringan diusahakan rutin.
Gampangkan, O ya satu lagi, Tuhan menciptakan dunia ini berpasangan ada Surga ada neraka, ada pria ada wanita, ada putih ada hitam, ada baik ada jahat, ada manis ada pahit.kesimpulannya jika kita
banyak makan-makanan yang manis seperti coklat, teh manis, kopi susu,
mimunam kaleng, dll. Usahakan...sekali lagi..usahakan seminggu sekali
atau beberapa hari sekali makan yang pahit2 seperti Rebusan air sambiloto, makan pare, minum jahe atau jus mengkudu, makan bawang putih, dll

Dan jika kita merasa sering makan-makanan yang berlemak atau berlebih seperti daging, jeroan, sering ngemil, makan 2 piring atau selalu nambah usahakan...sekali lagi..usahakan berpuasalah sesering mungkin untuk mengimbanginya, atau minum madu atau minum/makan jinten item(habatussauda..)

Oke guys...mulai sekarang kita berusaha untuk hidup sehat dan seimbang, agar kita bisa hidup dan beribadah dengan tenang...

Tuesday, November 18, 2008

Tetap Menawan disaat Rawan

Tips untuk tetap segar saat menstruasi menjelang..


1. Tidur paling lambat jam 9 malam agar waktu tidurnya cukup.


2. Tetap senam pagi hari agar kondisi terjaga.


3. Banyak minum air putih guna menghindari kekurangan cairan.


4. Mandi bersih minimal 2 kali sehari karena biasanya bakalan banyak berkeringat.


5. Mengenakan pakaian dalam yang menyerap keringat agar nyaman.


6. Mengenakan pembalut yang bisa diandalkan.


Selamat mencoba..!!!

Monday, November 17, 2008

Koleksi n Sifat

Ternyata hobi koleksi sesuatu bisa nunjukkin sifat seseorang.
Boleh percaya boleh ngga..soalnya ini kata ahli psikologi amrik yang ngadain penelitian khusus.
Mau tau..


1. Koleksi perangko.
Seseorang yang sabar, teliti, punya cita rasa seni yang tinggi, suka nyeplos omongan yang bikin tersinggung orang lain, gampang bergaul, bisa dipercaya.


2. Koleksi sabun.
Gampang terpengaruh, suka kebersihan, punya selera cukup tinggi, agak pemilih urusan teman or pacar, lembut hati.


3. Koleksi kaset.
Ceria, lincah, rasa ingin tau sangat besar, suka petualangan, cuma sifat cueknya terkadang bikin orang lain kesel.


4. Koleksi stiker.
Punya banyak ide tapi sulit menyampaikan, rada pendiam, pendirian kuat, sulit diubah.


5. Koleksi Tshirt.
Pengkoleksi Tshirt umumnya punya rasa percaya diri yang besar, cuek, suka bergaul, dinamis, sportif.


6. Koleksi mata uang kuno.
Bijaksana, ngga gampang terpengaruh, punya pendirian, punya rasa seni tinggi, rada egois.


7. Koleksi jam tangan.
Energik, ngga gegabah dalam mengambil keputusan, selalu merencanakan langkah dengan hati2, selalu menepati janji, punya tanggung jawab besar n ambisius.


8. Koleksi boneka.
Biasana ce cewek, lembut hati, manja, minta selalu diperhatikan, sulit mengambil keputusan, sering bergantung pada orang lain n rada pemalas.


9. Koleksi korek api.
Suka petualangan, kaya imajinasi, senang bergaul, periang, punya rasa humor tinggi.


10. Koleksi topi.
Suka petualangan or jalan2, rasa percaya diri sangat besar, ngga gampang percaya pada orang lain, selalu punya ide.


11. Koleksi aksesoris.
Ramah, rada sombong, gemar dandan, teliti, agak pemilih soal pacar, sedikit materialistis, sensitif, lembut.


12. Koleksi kertas surat.
Romantis, suka berkhayal, gampang tersinggung, sensitif, setia pada pasangan, atensi cukup besar pada orang2 terdekat.


13. Koleksi foto orbek.
Energik, ngga mudah putus asa, suka membaca, suka musik, periang, klo punya kemauan sulit dibelokkan, suka berkhayal.


14. Koleksi ikat pinggang.
Hemat, gemar bergaul, gemar berorganisasi, punya tanggung jawab besar, ngga gampang putus asa, telaten.

Friday, November 14, 2008

Do U know..??

1. Lihat retsleting anda.. YKK bukan? itu singkatan dari Yoshida Kogyo
Kabushibibaisha, perusahaan resleting terbesar di dunia.


2. Suara "wek..wek..wek" bebek gak akan menggema baik di gua, lembah, dll..
en sejauh ini belum ada penjelasan dari para ilmuwan.


3. 40% untung McD dari penjualan Happy Meals.


4. Rata-rata 12 bayi yg lahir di dunia tiap hari, diserahkan ke orang tua yg
salah (ketuker-tuker) .


5. Coklat asli (dari buah coklat yg baru dijemur/kering) dapat membunuh
anjing, menyerang jantung dan sistim sarafnya. Dosis yang diperlukan: 5 ons
untuk anjing kecil/poodle.


6. Sebagian besar lipstik dari merek2 terkenal, bahan bakunya memakai sisik
ikan laut.


7. Tahun 1830, kecap dijual sebagai obat.


8. Leonardo Da Vinci bisa menulis sambil tangan yg lain menggambar di saat
yg sama.


9. Leonardo Da Vinci penemu gunting.


10. Leonardo Da Vinci menggambar Mona Lisa selama 10 tahun.


11. Di semua casino di Las Vegas gak terdapat jam dinding, jam meja, dll.


12. Adegan berkelahi Bruce Lee terlalu cepat, hingga musti diedit filmnya,
diperlambat gerakannya agar terlihat normal.


13. Produk pertama yg menggunakan bar code adalah permen karet Wrigley's.


14. Pemilik perusahaan Marlboro yg pertama meninggal gara2 kanker paru2 (nah lo...).


15. Honor Michael Jordan dari Nike lebih banyak dari jumlah gaji seluruh buruh pabrik Nike di Malaysia.


16. Ibu Adolf Hitler tadinya mau aborsi dia.. tp diselametin ama dokter.
Seandainya saja....


17. Nama orang di dunia yg paling banyak adalah Muhammad.


19. Karet gelang akan lebih kuat bila didinginkan di kulkas dulu.


20. Dalam bahasa Inggris, kata "dreamt" adalah satu2nya yg berakhiran "mt".


21. Gak akan mungkin anda bersin sambil melek. Coba aja! --> ini pernah jadi
pertanyaan di babak bonus Kuis Siapa Berani di Indosiar loh..

22. Kecoak masih bisa bertahan hidup 10 hari tanpa kepala.


23. Otak bekerja lebih aktif ketika tidur dari pada ketika nonton TV
(apalagi kalo yang ditonton sinetron).


24. 80% penduduk Amerika menyukai warna biru.


25. Lebih banyak jumlah ayam dari pada manusia di dunia.


26. Di Islandia tidak diperbolehkan memelihara anjing.


27. Di Washington DC, lebih banyak jumlah sambungan telepon dari pada jumlah
penduduknya.


28. Rata2 waktu yg dibutuhkan orang dari mulai memejamkan mata hingga tidur adalah 7 menit.


29. Penyajian info seperti ini kerap membuat orang tak memperhatikan nomer
urutnya. Sedikit sekali yang sadar bahwa di sini tak ada nomer 18.


30. Akhirnya, hampir semua yang baca artikel ini mencoba memastikan
bahwa no 18-nya memang bener2 gak ada, he he he......

Sunday, October 26, 2008

TERSENYUMLAH Dengan HATI

Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana. Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.


Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja
menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.


Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk pergi keluar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka.
Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan di depan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah.


Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus.
Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.


Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani,mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri di belakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.


Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir?
Saat berbalik itulah saya
membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat
di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!


Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali. Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" ke arah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot
matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap ke arah saya,
seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' di tempat itu.
Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.
Secara spontan saya membalas senyumnya,
dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki
kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang
temannya.
Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya.


Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai di depan counter.


Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini
untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu
cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan di restoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.


Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang
hampir semuanya sedang mengamati mereka...


Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.
Saya baru tersadar setelah petugas dicounter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (di luar pesanan
saya) dalam nampan terpisah.


Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk
mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya.
Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bermata biru itu, sambil saya berucap "makanan
ini telah saya pesan untuk kalian berdua."


Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah berkaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."
Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata"Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian,Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ke telinga saya untuk
menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak.
Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.
Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka.


Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan
dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku
dan anak2ku!"
Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat mbutuhkan.


Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang
akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan
kami. Salah satu di antaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami
semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi
kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."
Saya hanya bisa berucap
"terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan
restoran saya sempatkan untuk melihat ke arah kedua lelaki itu, dan seolah ada'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh ke arah kami
sambil tersenyum, lalu melambai2kan tangannya ke arah kami.


Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan'yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!


Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini di tangan saya. Saya menyerahkan 'paper'saya kepada dosen saya.
Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya kedepan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata,
"Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan
senang hati saya
mengiyakan.
Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita
sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi.
Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah
itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung,
sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang di dekat saya di antaranya
datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.


Di akhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis di akhir paper saya.


"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu
itu."


Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku,dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."


Banyak cerita tentang
kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat
mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA,DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!


Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat
anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang
yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu
(sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!


Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu,tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.


Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain,
gunakan HATImu!


Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan
banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak!
Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya!


Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka,tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.


Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam,tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni.
Belajarlah dariPENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.

Friday, September 12, 2008

Mulanya hanya bisul di Pantat,...

Angky Camaro Melakukan Transplantasi Ginjal
Disalin dari Koran Indonesia Business Today


Business Today 5 Juli
2008.


Ginjal, Kehidupan dan Jabatan baru hadiah Tuhan Untuk Angky Camaro.
Mulanya hanya bisul di Pantat Angky Camaro, preskom PT. HM Sampoerna Tbk yang juga direktur PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sekaligus komisaris PT Indomobil, tak pernah tahu bahwa ginjalnya sudah tidak berjalan normal. Hingga suatu kali ditahun 2005, ia tidak bisa duduk
lantaran abses (bengkak) dan bernanah di pantatnya.


Dari situlah diketahui
creatinin atau kreatinin (zat racun dalam darah, biasanya terdapat pada
seseorang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik) sudah mencapai 350.
Padahal ambang batas untuk orang normal kretinin paling tinggi 125. bagaimana cerita Angky tentang asal muasal penyakit gnjalnya hingga ia harus di transplantasi?

Tanggal 1 April 2005


saat di kantor, saya merasakan pantat sakit bukan main. Saya benar benar tidak bisa duduk. Memang sudah beberapa sebelumnya sebetulnya saya sudah merasa abses
di pantat saya, tapi saya cuekin saja. Saya tetap kerja seperti biasa. Tetapi
tanggal 1 April itu saya benar benar tidak bisa duduk.

Karena sudah sakit dan
nggak bisa duduk, saya akhirnya telepon dokter teman saya. Namanya Dr Didik. Ia praktik di RS Pluit. Terus dokter Didik bilang, "Sudah anda sekarang juga kesini. " begitu sampai di RS Pluit, ternyata saya langsung dioperasi. Padahal semua peralatan kerja saya, termasuk laptop semua masih saya tinggal di kantor.
Sayapun mondok di RS Pluit.

Saat mondok di RS Pluit
itu, akhirnya diketahui gula saya sudah 500, kemudian kreatinin saya sudah 350.
Dari situ baru diketahui, kalau ginjal saya sudah tidak berfungsi dengan baik, karena diabetes.


Soal pantat saya yang
bernanah, itu ternyata kalau orang diabetes terus ginjalnya tidak berfungsi
dengan baik, racun racun yang tidak bisa diserap ginjal keluar akan tumbuh jadi darah kotor, dan bisanya akan tumbuh ditempat tempat yang kotor, seperti kaki, pantat, selangkangan. Jadi nanah yang dari pantat saya itu, karena saya sudah diabetes akut.

Sedangkan soal penyakit
diabetes, saya juga tidak tahu. Habis saya jarang sakit dan jarang periksa.
Pernah sih sakit sampai mondok di rumah sakit, tapi itu saat usia saya masih 30
tahun. Dan sakit waktu itu berkait dengan hati atau liver. Jadi selama ini,
yang saya perhatikan dan saya jaga hati saya. ...eh, nggak tahunya malah ginjal
saya yang kena.


Orang bilang saya kuat
sekali, padahal orang bilang kalau gulanya 300 saja sudah goyang, tapi gula
saya 500 saya masih tiap hari beraktifitas dikantor kayak tidak kena diabetes.
Mungkin kalau pantat saya tidak bernanah, saya nggak tahu kalau saya tidak terkena diabetes.


Dari data rekam medik
yang saya temukan, tahun 2002, sebetulnya kreatinin saya sudah mencapai 190.
Tapi karena saya tidak merasa apa apa, ya saya cuek saja, dan nggak
memperhatikan hal itu sebagai sesuatu yang sudah membahayakan. Nah, anda bisa bayangkan ginjal saya yang sebetulnya sejak tahun 2002 sudah mulai kerja berat itu, terus saya hajar untuk bekerja sampai tahun 2005. Iya sudah koma akhirnya tahu tahu ditahun 2005 kreatinin saya melonjak ke 350 dan gulanya 500.


Saya nggak tahu
bagaimana menurunkan kreatinin, tapi kalau saya yang seperti kena diabetes,
mustinya untuk menurunkan kreatinin, kalau belum akut ya diatasi diabetesnya.


Sekitar 12 hari setelah
dioperasi tahun 2005 itu kreatinin saya turun menjadi 260. Dan karena diabetes, dokter menyarankan saya untuk diet. Nah, pikir saya karena saya diet makanan, maka saya harus banyak makan buah dan banyak minum.

Tanggal 1 Oktober 2007


saya terkejut bukan alang kepalang, ketika mendapati selangkangan saya abses
dan bernanah. Kembali saya masuk rumah sakit dan dioperasi. Rupanya kreatinin saya saat itu sudah 420. Dan meski sudah diet dan diobati kreatinin saya sepanjang bulan Oktober itu masih diatas 300.

Tanggal 6 Nopember 2007,


saya mengalami abses yang lebih besar dan nanah yang banyak sekali, lagi lagi
diselangkangan. Akhirnya hari itu kembali saya masuk rumah sakit dan dioperasi
untuk dikeluarkan nanahnya. Saat dioperasi kreatinin saya sudah mencapai 480 setelah dioperasi kreatinin saya ternyata terus bertambah hingga puncaknya terjadi pada tanggal 12 Mei 2008, dimana kreatinin saya mencapai 810. Pada saat
itu dr Gordon Ku ahli ginjal di Mount Elisabeth mengatakan pada saya bahwa ada dua pilihan bagi saya : terus menerus cuci darah atau transplantasi.


Untuk cuci darah butuh
waktu 4 jam dan biaya sekitar Sin$ 400 untuk sekali cuci darah, dan dalam
kondisi seperti saya butuh 3 kali cuci darah dalam seminggu. Waduh, kalau saya pilih cuci darah kapan saya kerjanya. Oh ya, meski saya sejak tahun 2005 bolak
balik operasi dan kreatinin saya sudah berada diatas 300 tapi saya masih kerja
seperti biasa.

Oh ya, salah satu penyebab makin parahnya kerusakan ginjal saya ternyata karena saya banyak makan buah. Terutama jeruk dan belimbing. Saya pikir selama diet tidak makan berat
maka saya makan banyak buah. Rupanya baru saya tahu dari dokter di Singapore bahwa buah seperti belimbing dan jeruk justru makin membuat kerja ginjal makin berat. Jadi bisa dibayangkan, ginjal saya yang sudah nggak normal dari tahun 2005 itu saya hantam terus dengan makan buah buahan sampai tahun 2008. Waduh kayak apa beratnya kerja ginjal saya. Bukan hanya buah buahan , orang yang terkena ginjal itu juga nggak boleh banyak makan yang banyak mengandung
protein, karena juga akan memperberat kerja ginjal.


Banyak orang tanya pada
saya apa sih gejala penyakit ginjal itu? Saya bilang ya nggak ada, tapi
sebetulnya kalau diamati ya ada. Coba selama ini orang kalau kedokter paling di
cek gula darah, kolesterol dan tekanan darah. Padahal ingin ginjal anda aman dan bisa diwaspadai dari awal anda harus mengecek kreatinin. Kalau kreatinin sudah diatas 125, anda harus hati hati dan mencari cara untuk menurunkan kreatinin agar ginjal anda tidak rusak. Kalau sudah seperti saya tahu tahu kreatinin sudah 800. Itu hanya ada pilihan ginjal diganti atau cuci darah terus menerus.


Terus ada juga yang bertanya apa yang saya rasakan waktu kreatinin di ginjal saya sudah diatas
300. Sebetulnya sih nggak terasa apa apa Cuma rasanya gatal bukan main
diseluruh tubuh, karena gatal itu dari dalam tubuh, jadi kita bingung garuknya
disebelah mana, sebelum transplantasi tiap mau tidur memakai bedak disekujur
tubuh tapi yaitu tadi, karena gatalnya dari dalam tetap saja gatalnya tidak
hilang.


Business Today, 7
Juli 2008


Tak Bisa Mandarin, ke Tiongkok ditemani Eksekutif Indomobil


Angky:"Kalau ginjal sudah ada gangguan, Anda harus diet minum"


Komisari PT. HM
Sampoerna, direktur PT Indofood Sukses Makmur yang juga komisari PT Indomobil Tbk, Angky Camaro semula tidak pernah menyadari bahwa ia terkena ginjal. Bahkan
penyakit diabetes yang menjadi penyebab rusaknya ginjalnya pun tak ia sadari.
Hingga pada April tahun 2005, dimana pantatnya tiba tiba abses (bengkak) dan bernanah. Buntutnya ia pun harus dioperasi dan saat operasi yang pertama
itulah baru ia tahu bahwa creatinine atau kreatini (zat racun) didalam tubuhnya
sudah mencapai 350 (3,5) dan gulanya 500. Dan sejak saat itu meski sudah diet
kretininnya ternyata terus naik, termasuk berat badannya juga terus naik. Angky juga mengalami dua hal pembedahan lagi yaitu pada tahun Oktober dan November 2007, karena selangkannya abses dan bernanah. Puncaknya pada saat 12 Mei 2008 kreatinin sudah mencapai 810 (8.1). Dan saat itulah dr Gordon Ku dari RS Mount Elisabeth, Singapore memerintahkan untuk transplantasi ginjal atau cuci darah.
Bagaimana cerita Angky berkait keputusannya melakukan transplantasi ginjal?

Waktu dr Gordon Ku bilang saya musti transplant atau cuci darah, saya ambil keputusan transplant.
Masalahnya kalau cuci darah seminggu tiga kali dan sekali cuci darah butuh
waktu empat jam, kapan saya kerjanya. Waktu itu dr Gordon merekomendasikan dua tempat yang memungkinkan saya bisa transplant, yaitu di Filipina atau Tiongkok.
Saya kemudian pilih filipina dengan pertimbangan bahasa, karena kalau Tiongkok saya nggak bisa pakai bahasa mandarin. Asal tahu, meski orang Chinese tapi saya nggak bisa bahasa mandarin, istri saya juga gak bisa. Pokoknya dibanding saya
jauh lebih pintar Pak Dahlan (boss Jawa Pos Group dan Chairman Indonesia
Business Today) bahasa mandarinnya.


Akhirnya tidak ada
pilihan lain saya putuskan untuk transplant di Tiongkok.


Tanggal 23 Mei


sebetulnya sudah ada orang saya (Channel) yang bilang saya bisa ke Tiongkok
karena seminggu lagi sudah ada ginjalnya. Tapi saya nggak mau solalnya tanggal
27 Mei saya harus RIPS Sampoerna dulu dimana dalam RUPS saya diputuskan menjadi
Preskom PT. HM Sampoerna Tbk (sebelumnya Angky mencapai sebagai Managing
Director PT HM Sampoerna). Menurut saya ini mukjizat saya dari Tuhan, karena
orang biasanya kalau pesan bisa ber bulan bulan bahkan bertahun tahun tapi
nggak dapat, tapi saya langsung dapat. Tapi sayanya justru yang nolak saat itu,soalnya saya harus RUPS Sampoerna.


Tanggal 29 Mei,


setelah saya ikuti RUPS saya akhirnya berangkat ke Tiongkok dari Singapura. Dan karena saya tidak bisa bahasa Mandarin, maka saya minta teman saya Marvy Apandi (Executive Director Indomobil) untuk ikut saya menjadi penerjemah bahasa
Mandarin. Marvy berangkat dari Jakarta dan kita ketemuan di sebuah bandara di Tiongkok.


Lagi lagi saya mendapat
kemudahan dari Tuhan, karena waktu saya datang kerumah sakit tersebut, saya
secara kebetulan bisa bertemu langsung dengan kepala rumah sakitnya. Padahal biasanya orang yang datang ke rumah sakit tersebut, sangat susah ketemu dengan kepala rumah sakit. Asal tahu saja, dirumah sakit itu banyak sekali brokernya.
Biasanya kalau kita datang di loket itu para broker sudah berebut. Kalau lewat
broker ini, belum tentu dapat "barang" bagus., malah seringnya banyak yang dibohongi.
Jadi saya ingin ingatkan untuk para pembaca yang ingin transplant di Tiongkok
hati hati jangan sampai tertipu broker.


Selain saya bisa bertemu
langsung dengan pimpinan rumah sakitnya, saya juga langsung mendapat donor,
hanya saja waktu itu kurang bagus untuk saya karena kreatinin nya sudah
tinggi. Tapi saya juga Cuma nunggu 2 minggu setelah itu langsung dapat yang
golongan daranya O.


Mitos Keliru


Oh Ya, hal penting yang
ingin saya ceritakan kepada para pembaca adalah , soal pandangan yang salah selama ini antar dokter di Indonesia dengan dokter di Cina. Di Indonesia kalau kita
sakit gnjal suruh minum sebanyak banyaknya. Padahal itu totally wrong!.
Di China orang yang sakit ginjal tidak boleh minum banyak, bahkan hanya boleh
minum kalau haus saja. Kalau ngak haus nggak boleh minum.


Dalam kondisi ginjal kita rusak, kalau kita banyak minum, kemampuan ginjal yang sudah tidak normal
lagi itu tidak bisa mengolah air dengan sempurna menjadi urine. Misalnya kita
minum 2 liter sehari, kalau ginjal kita bermasalah, yang bisa diolah menjadi urine itu hanya 1,5 liter saja atau l liter. Nah sisa air yang tidak bisa diolah oleh ginjal menjadi urine tadi akan lari ke paha, badan, tangan, wajah dan lain-lainnya menjadi racun. Dan karena badan kita penuh dengan air maka kita menjadi gemuk.

Itulah yang terjadi pada
saya, berat badan saya sejak tahun 2005 terus naik sampai April saya ke RS Mount Elisabeth berat saya naik terus hingga 93 kg. Padahal saya itu diet.
Dan banyak makan buah dan minum air. Nah gemuk badan saya yang saya kira fat itu ternyata isinya water yang beracun, makanya kreatinin saya mencapai 810
(8.1) sebelum saya di vonis transplant atau cuci darah. Saking sudah parahnya
ginjal saya.


Sehari setelah saya di
Tiongkok, yaitu sekitar tanggal 31 Mei saya diminta diet minum ...eh dalam satu hari badan saya langsung turun 86,7 kg. Dan diet minum itu terus saya lakukan hingga menjelang transplant tanggal 13 Juni badan saya sudah turun
10 kg lebih tinggal hanya 82,6 kg. Dalam diet minum ini saya benar benar tidak
boleh minum.


Informasi ini yang betul
betul ingn saya bagi dengan pembaca, bahwa kalau ginjal Anda sudah
mulai ada gangguan Anda harus diet minum karena kalau Anda minum banyak
kerja ginjal anda akan makin berat dan itu akan memperparah atau mempercepat kerusakan ginjal anda.


Business Today, 9
Juli 2008


Ginjal, Kehidupan Dan
Jabatan Baru Hadiah Tuhan Untuk Angky Camaro (4)


"Penyakit
ini hukuman sekaligus hadiah Tuhan"


Preskom PT. HM Sampoerna, direktur Indofood, dan komisaris Indomobil Angky Camaro, mengaku sangat banyak mengambil hikmah pasca transplantasi ginjal yang dilakukan. Ia merasa Tuhan menghukumnya tapi sekaligus juga memberikan hadiah. "Buat saya penyakit ini hukuman sekaligus hadiah dari Tuhan".


Angky Camaro merasa
meski dia menderita penyakit ginjal yang gejalanya semula ia tidak sadari,hingga ia divonis untuk cuci darah atau transplant, namun disisi lain Angky merasa ia banyak dihadiahi Tuhan.


Menurut Angky sejak sakit, sampai berlangsungnya transplant ia merasa diberikan kemudahan.
Bukan hanya itu dua minggu setelah transplant, Angky juga langsung sehat
seperti sediakala. Bahkan ia langsung bisa keluar dari rumah sakit dan pulang
ke Indonesia. "Yah ada sakitnya tapi sedikit-sedikit, dan badan saya bisa turun
sampai 19 kg"tuturnya.


Kalau toh ada yang berubah pasca-transplant, maka Angky sangat menjaga untuk "mengisolasikan" diri
paling tidak enam bulan ke depan. "Tapi rasanya saya mau ambil setahun, saya
nggak mau datang ke pesta atau banyak ketemu orang dulu". Tutur Angky.

Untuk ginjal barunya, Angky memang benar benar harus serius menjaga diri, agar tidak terkontaminasi
atau kemasukan virus dalam tubuhnya. Itulah sebabnya untuk pulang ke Indonesia
pun Angky harus naik pesawat khusus milik perusahaan, yang didalam pesawat itu hanya ada ida, istri dan pilot saja. Bahkan saat tuturn di Bandara Soekarno Hatta, agar tidak banyak terkontak dengan banyak orang mobil yang menjemput Angky langsung berada di tangga pesawat. "Mobil tersebut sebelumnya sudah disterilkan, dan yang nyopirpun pakai jubah dan pakai topi khusus" tutur Angky.


Dari Bandara Soekarno
Hatta, Angky langsung menjuju di sebuah apartemen yand sudah disiapkan sebagai
ruang isolasi untuk Angky. Ruang tersebut menurut Angky, juga 24 jam terus
menerus disemprot dengan suatu alat untuk mensterilkan ruangan. Bahkan untuk lebih memastikan, agar tidak ada kuman atau virus diruangan isolasi Angky tersebut, juga disinari dengan ultra violet.


Tak hanya itu, Angky
juga sangat membatasi diri unutk bertemu dengan siapapun termasuk anggota
keluarganya. Satu-satunya orang yang dibolehkan menemani Angky siang dan malam adalah stafnya yang bernama Sylvestor, karena Sylvestor ini bertugas untuk
selalu membersihkan kamar Angky.


Sebetulnya mengapa Angky
harus membentengi diri demikian ketat? Inin tak lain karena menurut Angky saat ginjal baru di transplant, daya imun atau kekebalan tubuhnya diturunkan, agar bakteri bakteri yang selama ini menjadi "tentara" (pelindung) bagi tubuhnya
tidak menyerang "barang baru" (ginjal yang baru di transplant).


Nah penurunan imun dalam
tubuh Angky kira kira butuh waktu 2-6 bulan. Otomatis selama masa itu, tubuh
Angky rentan terhadap serangan penyakit,karena "tentara" pelindung kekebalan tubuhnya dilumpuhkan. Nah dalam kondisi demikian, tentu sangat rentan bila ada virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh Angky, karena dia tidak punya antibody
untuk melawan. Salah-salah kalau sampai terkena virus, maka Angky harus
mengisolasi diri dan menjauhi "pergaulan" A(bertemu dengan banyak orang) yang berpotensi menularkan virus.

Mengubah pola hidup


Diakatakan Angky, meski
dokter menyarankan 6 bulan sebagai amsa isolasi, namun karena ia ingin aman,maka ia ingin mengasingkan diri dari dunia luar selama setahun. :Paling tidak setahun saya tidak mau bertemu banyak orang dulu". Tuturnya.


Tak hanya itu, meski
nanti sudah dinyatakan tidak bermasalah dengan ginjal barunya, termasuk daya imunnya sudah dikembalikan lagi, Angky tetap ingin mengubah pola hidupnya.
:Yang jelas saya tidak akan datang lagi ke pesta-pesta."


Tentang kondisi kesehatannya sendiri, Angky merasa sangat fit dan bisa makan apa saja, "Kecuali yang mentah-mentah seperti lalapan, atau gado-gado.Pokoknya yang mentah mentah
nggak dulu, takut ada bakterinya."kata Angky. "Kalau yang lain painnya sampai kwetiau pun saya makan," tambah Angky sambil mengatakan, bahwa untuk mendapatkan makanan yang higienis, Angky pun kini masak sendiri di apartemennya.
"Tentu saya bisa masak dong, saya di Jerman 7 tahun masak sendiri
lho,: tuturnya sambil tertawa.


Meski dalam "Pengasingan", namun Angky tetap beraktivitas dalam kaitannya dengan pekerjaan.
Misalnya Angky masih menerima laporan-laporan dari PT Sampoerna melalui email.
"Meski sakit nggak ada yang berhenti, saya tetap kerja lewat email," katanya.


Banyak yang mendoakan


Angky mengaku saat
diberikan cobaan Tuhan sebetulnya ia juga diberikan hadiah dari Tuhan, karena meski harus menderita penyakit yang berat (ginjalnya rusak), namun ia diberi kemudahan saat harus menambah ginjal baru. Tak hanya itu saat ia masih belum keluar dari rumah sakit, ia juga mendapat hadiah jabatan baru dari Antony Salim, yaitu sebagai direktur Indofood yang baru. Tenaga Angky dibutuhkan "mesin
duit" Salim ini untuk lebih menguatkan produk-produk Indofood dipasaran. Namun untuk di Indofood sendiri kemungkinan ia baru akan aktif pada bulan Oktober 2008 nanti. Meski begitu demi kesehatannya, ia juga tidak akan bekerja
habis-habisan seperti dulu.

Atas segala mukjizat
Tuhan yang telah memberikan kehidupan baru baginya, Angky juga berterima kasih atas 100.000 karyawannya yang selalu mendoakan saat dia menjalani transplant.
Tak hanya itu, ia juga berterima kasih pada pengusaha Ny. Hartati Murdaya yang mengerahkan para umat Budha di berbagai penjuru Indonesia, untuk mendoakan Angky.
"Pokoknya kesembuhan yang saya alami adalah berkat doa banyak orang,
mulai dari karyawan, teman-teman, dan meski tidak saya minta Ibu Hartati mengerahkan semua umat Budha untuk mendoakan saya," tuturnya.


Atas kebesaran Tuhan
itulah, maka Angky berjanji ingin banyak membantu sesama, terutama mereka yang juga terkena penyakit ginjal. Meski masih dirahasiakan bentuk bantuannya, yang jelas Angky sudah menyiapkan beberapa rencana, diantaranya akan mendorong kerja sama tiga rumah sakit di Indonesia dengan rumah sakit di luar negeri.
Kerja sama ini nantinya bertujuan untuk menolong orang orang yang akan
melakukan transplant ginjal, agar tidak mengalami prosedur yang sulit dan agar tidak terkena beban biaya yang tinggi.

Thursday, September 11, 2008

ANAK DAN TANGGUNG JAWAB


Tulisan ini adalahan suatu renungan utk qt..diambil dari suatu milis..


SEORANG teman pernah bercerita soal anak dan tanggung jawab. Suatu hari dia menyeberang jalan, di sebuah jalanan di Spanyol. Seperti biasa, sebagai orang Indonesia, ia menyeberang tanpa melalui zebra-cross. Saat itu memang tak ada mobil, sepi, juga tak ada polisi; kecuali seorang ibu dengan anaknya yang masih balita. Begitu ia sampai ke seberang jalan, terdengar teriakan si ibu dari seberang jalan yang baru saja ia tinggalkan.
"Hei..hei... ke Sini!!". Kira-kira begitu teriakan ibu itu.
Mendengar seorang ibu yang berteriak sambil melambaikan tangan, lagi sebagai orang Indonesia, teman ini langsung kembali menyeberang. Pasti ada apa-apa dengan ibu ini, ia butuh pertolongan. Sesampainya di dekat ibu itu, ia dibentak, "Hai, kenapa kamu menyeberang bukan dari zebra-cross? Tahukah kamu, kelakuanmu itu sudah mengajari anak saya melanggar peraturan, kamu sudah menanamkan dalam memorinya bahwa melanggar peraturan itu sesuatu yang biasa-biasa saja!"
Cerita ini mengagetkan teman saya, juga saya. Soal orang Indonesia melanggar peraturan bukanlah hal yang mengejutkan. Namun argumen ibu itu yang mengaitkan pelanggaran dengan masa depan anaknya itulah yang lebih mengejutkan. Begitu pentingnya masa depan anak-anak bagi ibu itu, begitu pentingnya ibu itu menjaga memori dan kesadaran anaknya agar tetap terjaga dalam perbuatan baik. Bagaimana dengan kita?


Pertengahan bulan Juli ini, saya memiliki cerita yang lain tentang orang tua dan anaknya. Kali ini dari tetangga-tetangga saya yang mau menyekolahkan anaknya di SMP. Konon, sang anak adalah juara umum di sekolahnya dan dapat mengikuti test masuk SMP dengan mudah.
"Mudah-mudahan anak saya bisa masuk pilihan pertamanya!" harap sang bapak.
Tanggal 11 malam, sang bapak bertemu lagi dengan wajah yang muram, lebih tepatnya penuh kekecewaan
"Anak saya gagal, semula nilainya 80,saya sudah mengeceknya lewat SMS. Eh...kemarin nilainya jadi 67. Saya protes, dan guru-guru di SMP itu minta maaf atas kekhilafannya. Lalu, mereka menawarkan jalan belakang, biasa dengan bayar sekian rupiah!" Tetangga saya menolak untuk membayar, ia biarkan anaknya ke sekolah swasta saja. "Saya tak mau anak saya belajar di sekolah pembohong!"
Menurut sahibul gosip, melorotnya nilai anak tetangga saya itu karena ada beberapa anak lain yang nilainya rendah dikatrol dengan cara membayar sekian rupiah. Tentu saja yang membayarnya adalah orang tua, dan yang menerimanya adalah guru yang terhormat.


Marilah kita bandingkan sikap dan tanggung jawab kita pada anak-anak. Keputusan untuk membayar sejumlah rupiah demi sang anak tentu didasari pilihan untuk memberikan kasih sayang yang terbaik buat sang anak, namun pada saat yang bersamaan kita telah menanamkan racun pada kesadaran anak-anak itu. Racun itu adalah,
1) uang bisa menyelesaikan segalanya;
2) tak usah berprestasi, biasa-biasa saja, nanti juga uang bisa menambalnya.


Barangkali dari peristiwa kecil inilah korupsi membudaya. Tanpa sadar kita melakukannya setiap hari, dan repotnya lagi kita melakukan itu di depan anak-anak kita. Anak-anak yang masih polos itu pastilah telah mencatat di relung kesadarannya dan menjadikannya falsafah hidup sepanjang hayat. Terlebih lagi, peristiwa ini dialami sang anak di lembaga pendidikan yang semua aspeknya merupakan nilai mulia yang harus ditiru dan diteladani.


Marilah kita bercermin lagi pada cerita yang lain. Cerita kali ini datang dari salah seorang cucu Mahatma Ghandi.


Ia dan anaknya pergi ke suatu tempat. Karena acara sang ayah agak lama, sang anak diizinkan untuk membawa mobil itu bagi keperluannya sendiri.
"Syaratnya, jam sekian kamu harus berada di sini, menjemput bapak!" ujar sang ayah. Pada jam yang ditentukan sang anak belum kembali, menit demi menit sang anak belum juga kembali. Sang ayah menunggu sampai beberapa jam. Lalu, sang anak datang dan mengajukan permohonan maafnya.
"Baiklah kalau begitu," ujar sang ayah, "naikilah mobil itu, bawalah pulang. Saya akan jalan kaki ke rumah!" Sang anak protes dan merasa bersalah. Namun sang Ayah tetap saja jalan kaki sambil berpesan,
"Mengingkari janji adalah kesalahan terbesar dalam hidup ini, kamu sudah melakukannya padaku. Semua itu pastilah bukan kesalahanmu, itu semua karena saya salah mengajarimu, nak. Karena itu biarlah ayah menghukum diri, menghukum kesalahan pendidikanku padamu!" Sejak saat itu, sang anak tak pernah lagi mengingkari janji.


Seluruh kisah-kisah ini adalah bahan refleksi kita. Benarkah kita serius merawat anak kita yang sering kita sebut sebagai amanah (titipan) dari Allah? Betapa mulia kata-kata "amanah (titipan) Allah". Pada istilah ini terlihat relasi antara Allah dan kita yang sedemikian akrab, Allah percaya pada kita karena itu Dia menitipkan sesuatu yang berharga. Lazimnya titipan, ia harus tetap seperti nilai awalnya. Nilai awal sang anak adalah fitrah, dan harus tetap fitrah.
Fitrahnya adonan untuk dicetak, fitrahnya perhiasan untuk membuat bangga pemakainya, fitrahnya sang anak tentu bukan untuk "dicetak" agar
"membuat bangga" orang tuanya. Sang anak adalah sebutir benih yang begitu rapuh, butuh tanah yang baik dan pemeliharaan yang sesuai takaran. Kecenderungan benih adalah terus mencari cahaya, tetapi putik kecil bisa saja ditipu diberi cahaya palsu dan memercayainya seumur hidup.
Bisakah kita menjadi tanah, yang menerima amanat secara jujur? Tanah tak pernah menumbuhkan semangka bila ia mendapatkan titipan benih padi. Benih padi yang ditanam, tumbuhan padi pula yang tumbuh. Bisakah kita menerima benih fithrah "anak kita" dan mengembangkannya menjadi fithrah yang lebih baik?


Sebuah hadis menyatakan bahwa setelah kematian menerpa kita, tak ada yang bisa menolong dari siksa kubur kecuali doa dari kesalehan sang anak. Tentu saja, maksud hadis ini bila sang anak, "titipan Allah" itu, telah kita jaga dan tumbuh tetap berada dalam fitrahnya, maka kita akan mendapatkan hadiah dari Allah karena telah menjaga amanahnya dengan baik.


Pada hari ini, ada baiknya kita menyempatkan diri untuk mengelus dan mengecup lembut kening mereka. Kita layak meminta maaf karena selama ini telah memberikan ruang hidup yang sumpek, penuh keluhan dan pertengkaran, serta tidak memberikan jaminan-moral. Kita pun layak memohon ampunan pada Allah karena titipan-Nya belum dirawat secara baik.


Tersenyumlah, anak-anak menunggu ketulusan kita!

Tuesday, August 26, 2008

Bentuk baru dari penipuan

Berhati2lah lu2 pada klo dapet sms spt dibawah ini..karena tanpa lu sadar lu akan mengirimkan pulsa lu ke nomer itu sebesar rp 4778..


Anda menerima 5 Pesan Mailbox dr 085760695346,sejak pkl 21:47
26/08/08.
U/ mendengar silahkan tekan:
*123*3*5*085760695346*4778# lalu <ok/yes>,Gratis.


Benernya ada indikasi yang menunjukkan itu suatu penipuan..yaitu..nomer yang mengirimkan sms itu adalah nomer itu sendiri n bukan nomer layanan operator..


Berhati2lah..karena dengan kecanggihan teknologi orang bukannya malah semakin jadi manusia..tapi muncul menjadi srigala2 teknologi..


N selalu ingat..Tuhan tidak pernah tidur..
Selalu ada karma dalam tiap perbuatan..

Thursday, August 14, 2008

Jika Ia Sebuah CINTA

Gue dapet tulisan ini dari forward temen gue..
Just check it out..


Jika ia sebuah cinta......
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar....


Jika itu sebuah cinta..
Memang sakit melihat orang yang ku cintai ..
Berbahagia dengan orang lain ..
Tapi lebih sakit lagi kalau orang ku cintai itu ..
Tidak berbahagia bersama ku..


Jika itu cinta..
Ia sering kali lari bila kita cari..
Namun cinta juga sering kita biarkan pergi ..
Saat dia menghampiri. .


Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak buta..
Namun senantiasa melihat dan merasa..


Jika itu cinta..
Maka jika ku jatuh aku tidak terhuyung-huyung. .
Konsisten tapi tidak memaksa..
Berbagi dan tidak bersikap tidak adil..
Mengerti dan mencoba untuk tidak banyak menuntut..
Sedih tapi tidak pernah menyimpan kesedihan itu.


Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak menyiksa..
Namun senantiasa menguji...


JIka itu cinta
Ia seperti kupu-kupu. ..
Tambah dikejar, tambah lari..
Tapi kalau dibiarkan terbang..
Dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. .


Jika itu cinta..
Aku seharusnya dapat melepaskannya
Untuk merelakannya. .
Berbahagia dengan yg lain..


Jika itu Cinta ..
Maka cinta akan berharga ..
kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. .


Jika itu cinta..
Bukan bagaimana menjadi pasangan yg sempurna...
Tapi membiarkan kita menjadi diri sendiri..
Dan oleh karenanya kita menjadi sempurna..


Jika ia sebuah cinta...
Ia tidak memaksa..
Namun senantiasa berusaha..


Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak cantik atau ganteng..
Namun senantiasa menarik..


Jika ia cinta..
Bukan karena kau cantik atau ganteng..
Maka aku mencintaimu. .
Tapi karena aku mencintaimu. .
Maka kau selalu terlihat cantik dan ganteng..


Jika itu cinta..
Ia akan mulai dengan senyuman,
Tumbuh dalam pelukan
Dan siap jika harus berakhir dengan airmata.


Jika itu cinta
Ia tidak berkata, "Ini salah kamu",
Tapi 'Maafkan aku".
Bukan juga ' Kamu dimana sih?",
Tapi " Aku disini ".
Tidak berkata " Gimana sih kamu?"
Melainkan "Aku mengerti kok".
Bukan "Harusnya kamu gak kayak gini",
Tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya".


Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak datang dengan kata-kata..
Namun senantiasa menghampiri dengan hati..


Jika itu cinta..
Memang menyakitkan ketika aku tak dapat bersatu dengannya
Tapi akan lebih menyakitkan lagi
Apabila dia tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan..


Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak terucap dengan kata..
Namun senantiasa hadir dengan sinar mata..


Jika itu cinta..
Memang menyakitkan mencintai orang yang tidak mencintaimu. .
Namun lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang..
Dan engkau tidak pernah punya keberanian untuk menyatakan cintamu padanya..


Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak hanya berjanji..
Namun senantiasa mencoba dan memenuhi..


Jika itu cinta..
Maka itu hanya sekeping..
Tidak seperti mata dan telinga..
Yang hampir selalu berpasang pasangan..
Karena Tuhan memberikan sekeping hati lainnya..
Pada seseorang untuk kita mencarinya, itulah Cinta.


Jika ia sebuah cinta.....
Ia mungkin tidak suci..
Namun senantiasa tulus..


Jika itu Cinta...
Engkau masih bisa tersenyum ..
Dan berkata aku turut berbahagia untukmu..
Ketika dia memilih mencintai orang lain..


Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir karena permintaan..
Namun hadir karena ketentuan...


Jika itu Cinta
Ia datang kepada orang yang masih punya harapan ..
Walaupun ia pernah dikhianati..


Jika itu Cinta..
Ia hadir kepada mereka yang masih percaya...
Walaupun ia pernah dicampakkan. .


Jika itu Cinta..
Ia tumbuh di hati mereka yang masih ingin mencintai..
Walaupun ia pernah dihempaskan


JIka itu Cinta..
Ia berkembang di relung hati ..
Mereka yang punya keberanian dan keyakinan ..
Untuk membangun kembali kepercayaan. .


Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
Namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan...


Jika itu Cinta..
Ia akan membiarkan orang yang kamu cintai ..
Menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya ..
Menjadi gambaran yang kamu kehendaki..


~~YA TUHAN, ajarkan aku mencintai orang lain, walaupun dia sudah menyakiti bahkan memilih untuk tidak bersamaku.


Berkorban tapi tidak menuntut;
Memberi tapi tidak memaksa;
Mencintai tanpa pamrih;


MAMPUKAH AKU? MAMPUKAN AKU TUHAN..


Supaya dapat..
Berkorban tapi tidak menuntut;
Memberi tapi tidak memaksa;
Mencintai tanpa pamrih;

Wednesday, August 13, 2008

Menjadi Ibu Rumah Tangga, Berani?

Seorang sahabat mengungkapkan rencananya untuk mengundurkan diri dari
perusahaan tempat kerjanya. Ia merasa tidak takut meninggalkan karirnya yang sudah belasan tahun dirintisnya dari bawah. "sayang juga sebenarnya, dan ini
merupakan pilihan yang berat, terlebih ketika saya merasa sudah berada di
puncak karir, " ujarnya.


Lalu ke mana setelah resign? "yang ada di pikiran saya saat ini hanya satu,
menjadi ibu rumah tangga. Sudah terlalu lama saya meninggalkan anak-anak di
rumah tanpa bimbingan maksimal dari ibunya. Saya sering terlalu lelah untuk
memberi pelayanan terbaik untuk suami. Bahkan sebagai bagian dari
masyarakat, saya sangat sibuk sehingga hanya sedikit waktu untuk
bersosialisasi dengan tetangga dan warga sekitar"


Tapi, ibu nampaknya masih ragu? "bukan ragu. Saya hanya perlu menata mental
sebelum benar-benar mengambil langkah ini".


"Rasanya masih malu jika suatu saat bertemu dengan teman-teman sejawat atau
rekan bisnis. Saya belum menemukan jawaban yang pas saat mereka bertanya,
"sekarang Anda cuma jadi ibu rumah tangga?"


Saya tersenyum mendengarnya, mencoba memahami kesesakan benaknya saat itu.
Teringat saya dengan seorang sahabat lama yang saat di sebuah forum wanita
karir di Jerman lantang menjawab, "profesi saya ibu rumah tangga, jika di
antara para hadirin ada yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga bukan
profesi, saya bisa menjelaskan secara panjang lebar betapa mulianya profesi saya ini dan tidak cukup waktu satu hari untuk menjelaskannya".


Luar biasa. Sekali lagi luar biasa. Saya harus hadiahkan acungan jempol melebihi dari yang saya miliki untuk sahabat yang satu ini. Saya tuturkan kisah ini kepada sahabat yang sedang menata hati meyakinkan diri untuk benar-benar menjadi ibu rumah tangga, bahwa ia takkan pernah menyesali pilihannya itu. Kelak ia akan menyadari bahwa langkahnya itu adalah keputusan terbaik yang pernah ia tetapkan seumur hidupnya.


Naluri setiap wanita adalah menjadi ibu. Adakah wanita yang benar-benar tak
pernah ingin menjadi ibu? Percayalah, pada fitrahnya wanita akan lebih senang memilih berada di rumah mendampingi perkembangan putra putrinya dari waktu ke waktu. Menjadi yang pertama melihat si kecil berdiri dan menjejakkan langkah pertamanya. Ia tak ingin anaknya lebih dulu bisa berucap "mbak" atau "bibi" ketimbang ucapan "mama". Tak satupun ibu yang tak
terenyuh ketika putra yang dilahirkan dari rahimnya lebih memilih pelukan
baby sitter saat menangis mencari kehangatan.


Ibulah yang paling mengerti memberikan yang terbaik untuk anaknya, karena ia
yang tak henti mendekapnya selama dalam masa kandungan. Sebagian darahnya mengalir di tubuh anaknya. Ia pula yang merasakan perih yang tak tertahankan ketika melahirkan anaknya, saat itulah kembang cinta tengah merekah dan
binar mata ibu menyiratkan kata, "ini ibu nak, malaikat yang kan selalu menyertaimu". Cintapun terus mengalir bersama air kehidupan dari dada sang
ibu, serta belai lembut dan kecupan kasih sayang yang sedetik pun takkan pernah terlewatkan.


Ibu akan menjadi apapun yang dikehendaki. Pemberi asupan gizi, pencuci
pakaian, tukang masak terhebat, perawat di kala sakit, penjaga malam yang
siap siaga, atau pendongeng yang lucu. Kadang berperan sebagai guru, kadang kala jadi pembantu. Jadi apapun ibu, semuanya dilakukan tanpa bayaran sepeserpun alias gratis.


Sahabat, bukan malu atau bingung saat harus berhadapan dengan rekan bisnis.
Katakan dengan bangga baru sebagai ibu rumah tangga. Sebab sesungguhnya,
mereka pun sangat ingin mengikuti jejak sahabat, hanya saja mereka belum
mengambil keputusan seperti sahabat. Tersenyumlah karena anak-anak pun bangga dengan langkah terbaik ibunya.


Oleh gaw

Thursday, July 31, 2008

1000 CIUMAN - Just for laugh


Saat ini jaman serba susah. Harga BBM naik, akibatnya terjadi PHK diberbagai perusahaan. Salah satu yang terkena PHK adalah Paijo.


Bulan ini ia tidak bisa lagi mengirim uang untuk istrinya di kampung halaman.


Ia hanya bisa mengirim surat. Isinya demikian:


Istriku Tercinta, Maafkan kanda sayang, bulan ini Kanda tidak bisa
mengirim uang untuk kebutuhan keluarga di rumah. Kanda hanya bisa
mengirimmu 1000 ciuman.
Paling cinta,

Kanda Paijo


Seminggu kemudian Paijo mendapat surat balasan dari istri tercintanya:


Kanda Paijo tersayang, Terima kasih atas kiriman 1000 ciumanmu.

Untuk bulan ini Dinda akan menyampaikan laporan pengeluaran keluarga :
Tukang minyak bersedia menerima 2 ciuman setiap kali membeli 5 liter
Minyak tanah.


Tukang listrik mau dibayar dengan 4 ciuman per tanggal 10 setiap bulannya.


Pemilik kontrakan rumah mau dibayar cicilan dengan 3 x ciuman setiap harinya.


Engkoh pemilik toko bahan makanan tidak mau dibayar pakai ciuman. Ia maunya dibayar dengan yang lain.. Ya terpaksa Dinda berikan saja.


Hal yang sama juga Dinda berikan buat kepala sekolah dan gurunya si Udin
yang sudah 3 bulan nunggak uang sekolah..


Besok Dinda mau ke pegadaian untuk tukerin 200 ciuman dengan uang tunai,karena yang punya pegadaian sudah bersedia menukarkan 200 ciuman + bayaran lainnya dengan uang 650ribu, lumayan buat ongkos sebulan.


Keperluan pribadi Dinda bulan ini mencapai 50 ciuman.


Kanda tersayang.. bulan ini Dinda merasa jadi orang yang paling kaya di
kampung, karena sekarang Dinda memberikan piutang ciuman ke banyak pemuda
di kampung kita dan siap ditukar kapan pun Dinda butuhkan.


Kanda, dari kanda masih tersisa 125 ciuman, apakah kanda punya ide? Atau
saya tabung saja ya?


Paling sayang, dari Dinda seorang.


... Gedubrak!! Paijo pun Pingsan.


*** Di jaman sekarang ... emang bisa hidup dengan 1000 CIUMAN ??? ***

Wednesday, July 30, 2008

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir

Gue dapet email dari seorang teman. Menurut gue isi tulisan ini bagus untuk dijadikan bahan renungan. So qt bisa lbh bijak menyikapi hidup n segala permasalahannya.

Pasar malam dibuka di sebuah kota . Penduduk menyambutnya dengan gembira.
Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang.
Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping -keping.


Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali
menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya.
Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir.
'Hingga tetes terakhir', pikirnya.


Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"


Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung.
Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah
terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi
tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata :
"Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"


Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia
boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau
dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu.
Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.


Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk
itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya
memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas
meja panggung.


Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh. Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya,
aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak
orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku
tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil
memenangkan hadiah itu.


Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?" "Begini," jawab
wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku
harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku.


Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras
setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit
bagiku".


Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku
perlukan.


Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup
keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya
tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering.
Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku
mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku. "Bila Anda
memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.


Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang
cukup kuat untuk menerima hal tersebut.

Monday, July 28, 2008

Catatan Dewi Lestari

sebuah catatan dari D tentang perpisahan dia dengan Marcel. Menarik !


Perpisahan, sebagaimana kematian, adalah hal yang paling dihindari manusia. Padahal sama seperti pertemuan dan kelahiran, kedua sisi itu melengkapi bagai dua muka dalam satu koin. Hadir sepaket tanpa bisa dipisah. Seberapa lama jatah kita hidup, kita tidak pernah tahu. Yang jelas, kita selalu berjuang setengah mati untuk bisa menerima mati.


Saya sempat termenung melihat salah satu adegan dalam film "Earth" dimana seekor kijang berlari sekuat tenaganya hingga pada satu titik dia begitu berpasrah saat digigit oleh harimau, menghadapi kematiannya dengan alami. Adegan yang tadinya begitu mencekam akhirnya bisa berubah indah saat kita mampu mengapresiasi kepasrahan sang kijang terhadap kekuatan yang lebih besar darinya. Persis bagaikan kijang yang berlari,manusia dengan segala macam cara juga menghindari kematian. Orang yang sudah tidak berfungsi pun masih ditopang oleh segala macam mesin agar bisa hidup. Perpisahan tak terkecuali. Kita pasti akan berjuang habis-habisan untuk bertahan terlebih dahulu. Namun,sebagaimana kijang
yang akhirnya berlutut pasrah, sekeras-kerasnya kita menolak kematian
dan perpisahan, setiap makhluk bisa merasakan jika ajal siap menjemput,
jika ucapan selamat tinggal siap terlontar. Dan pada titik itu, segala perjuangan berhenti.


Dalam semua hubungan, kita bisa saja menemukan 1001 alasan yang kita
anggap sebab sebuah perpisahan. Namun saya percaya, penyebab yang paling mendasar selalu sederhana dan alami: memang sudah waktunya. Hidup punya masa kadaluarsa, hubungan pun sama. Jika tidak, semua orang tidak akan pernah mati dan semua orang tidak pernah ganti pacar dari pacar pertamanya. Kita bisa bilang, putusnya hubungan A karena dia selingkuh,
karena bosan, karena ketemu orang lain yang lebih menarik, belum jodoh,
dan masih banyak lagi. Padahal intinya satu, jika memang sudah waktunya,
perpisahan akan menjemput secara alamiah bagaikan ajal. Bungkus dan
caranya bermacam-macam, tapi kekuatan yang menggerakkannya satu dan
serupa. Tentu dalam prosesnya kita berontak, protes, menyalahkan
ini-itu, dan seterusnya. Namun hanya dengan terus berproses dalam aliran
kehidupan, kita baru menyadari hikmah di baliknya.


Jadi, semua faktor yang selama ini diabsahkan orang-orang sebagai
penyebab perpisahan (orang ketiga, KDRT, tidak dinafkahi, dan lain-lain)
menurut saya sebenarnya adalah gejala yang terlihat, bukan penyebab.
Sama halnya batuk sebagai gejala penyakit flu. Batuk bukan penyebab,tapi gejala penyakit yang terlihat. Kita sendiri tidak bisa melihat
virusnya, cuma merasakan akibatnya, yakni batuk atau beringus. Tapi seringkali kita tertukar memilah mana efek dan mana sebab, hanya karena efek yang terlihat lebih mudah dijelaskan. Alasan sesederhana "memang
sudah waktunya" dirasa abstrak, teoritis, filosofis, dan mengada-ada.


September 2006 adalah momen penyadaran saya dengan Marcell, saat kami
merasa bahwa hubungan kami sudah kadaluarsa. Susah sekali kalau disuruh
menjelaskan: kok bisa tahu? Tapi kami sama-sama merasakan hal yang sama.
Dan pada saat itulah kami memutuskan untuk belajar berpisah, saling melepaskan. Jadi, masalah intinya bukan memaafkan dan memaklumi efek apa
yang terlihat, tapi menerima bahwa inilah adanya. Hubungan yang
kadaluarsa. Perkembangan yang akhirnya membawa kami ke titik perpisahan.
Dan, untuk sampai pada penerimaan ini, dua tahun saya jalani dengan
berbagai macam cara: meditasi, penyembuhan diri, dan sebagainya, hingga
kami bisa saling melepaskan dengan lapang dada, dengan baik-baik, dengan pengertian, dengan kesadaran.


Memaafkan bagi saya adalah menerima. Menerima kondisi kami apa adanya.
Segala penyebab mengapa sebuah kondisi tercipta, barangkali kita cuma
bisa tahu sekian persennya aja. Tidak mungkin diketahui semua. Apalagi
dimengerti. Sama halnya saya tidak tahu persis kenapa dulu bisa bertemu
dengan Marcell, menikah, dan seterusnya. Fate, atau destiny, menjadi cara manusia menjelaskan apa yang tidak bisa dijelaskan. Perpisahan pun sama hukumnya. Meski sepertinya keputusan berpisah ada "di tangan kita",tapi ada sesuatu kekuatan yang tidak bisa dijelaskan, hanya bisa dirasakan.


Namun seringkali konsep "memaafkan" yang kita kehendaki adalah kemampuan untuk mengembalikan situasi ke saat sebelum ada masalah. Alias rujuk lagi seperti dulu. Dan keinginan kami untuk berpisah dianggap sebagai
ketidakmampuan kami untuk saling memaafkan. Menurut saya, pemaafan yang sejati hanya bisa diukur oleh masing-masing pribadi, di dalam hatinya
sendiri. Dan bagi kami, dalam masalah ini, "memaafkan" tidaklah identik dengan "pengembalian situasi ke kondisi semula". Dalam proses pemaafan ini, kami pun bertumbuh. Dan di sinilah saya menyadari, juga Marcell,dinamika kami sebagai suami-istri lebih baik disudahi sampai di sini.
Kami menemukan wadah yang lebih kondusif untuk menopang dinamika kami
sebagai dua manusia, yakni sahabat tanpa wadah pernikahan.


Lantas, orang-orang pun berargumen: semua suami-istri juga pada ujungnya
jadi sahabat! Mungkin iya. Mungkin juga tidak. Bahkan ada suami-istri yang menjadi musuh bagi satu sama lain meski mereka tetap menikah.
Ketika sepasang suami-istri menjadi sahabat, mereka tentu bisa merasakan
wadah apa yang paling tepat untuk menopang dinamika mereka. Jika
pernikahan masih dirasakan sebagai wadah yang pas, maka mereka akan
meneruskan persahabatan dalam cangkang pernikahan. Evolusi saya dan
Marcell ada di kompartemen yang lain lagi. Cangkang pernikahan tidak lagi kami rasakan sebagai wadah yang "pas". Jika dijalankan pun, cuma jadi kompensasi sosial yang alasannya bukan lagi kebahagiaan kami,
melainkan kebahagiaan masyarakat, keluarga, sahabat, dan seterusnya.
Satu opsi yang menurut saya sangat tidak sehat, membunuh pelan-pelan,
dan kepalsuan berkepanjangan.


Lantas, bagaimana dengan Keenan? Apakah kebahagiaannya juga tidak kami perhitungkan? Analogi yang barangkali bisa membantu menggambarkan ini
adalah petunjuk emergensi di pesawat. Dulu, saya sering bingung, kenapa
orang tua disuruh memakai masker oksigen duluan sebelum anaknya.
Sekarang saya mengerti, dan setidaknya ini adalah kebenaran bagi saya:
kita tidak bisa membahagiakan orang lain sebelum kita sendiri bahagia.
Satu buku yang sangat terkenal, "Celestine's Prophecy", juga bicara soal
ini. Kita harus "penuh" dulu sebelum bisa "memenuhi" orang lain. Cinta bukanlah dependensi, melainkan keutuhan yang dibagi.


Saya menikah bukan karena Keenan, dan kalaupun saya bertahan menikah,
seharusnya juga bukan karena Keenan. Karena kalau cuma karena Keenan,
dengan demikian saya menaruh beban yang luar biasa besar dan bukan
porsinya Keenan, bahkan saya menjadi seseorang yang tidak bertanggungjawab, dengan meletakkan fondasi pernikahan saya pada seorang anak. Ini barangkali bukan pandangan yang umum. Kita tahu betapa banyak
orang di luar sana yang bicara bahwa anak harusnya menjadi pengikat,
bahkan dasar. Bagi saya, Keenan bukan tali atau fondasi. Dia adalah busur yang akan melesat sendiri satu saat nanti. Kewajiban utama saya adalah menjadi manusia yang utuh agar saya bisa membagi keutuhan saya dengan dia. Dan keutuhan jiwa saya tidak saya letakkan dalam pernikahan,tidak juga pada siapa-siapa, melainkan pada diri saya sendiri. Saya
hanya bisa bahagia untuk diri saya sendiri. Kalau ada yang lain merasa
kecipratan, ya, syukur. Kalau tidak pun bukan urusan saya.


Di dunia di mana seorang martir selalu memperoleh citra istimewa, apa yang saya ungkap barangkali terdengar egois. Sama seperti narasi yang kerap digaungkan infotainment, yang berbicara soal kebahagiaan anak
bernama Keenan dan "hatinya yang terkoyak karena keegoisan
ayah-bundanya" , seorang anak yang tidak mereka kenal sama sekali tapi
mereka berbicara seolah bisa menembus ke dalam hatinya. Padahal, kalau
direnungi dalam-dalam, sesungguhnya kita tidak pernah berbuat sesuatu
untuk orang lain, meski kita berpikir demikian. Kita berbuat sesuatu karena itulah yang kita anggap benar bagi diri kita sendiri. Dan kebenaran ini sangatlah relatif. Jika ada 6,5 miliar manusia di dunia,
maka ada 6,5 miliar kebenaran dan ukuran kebahagiaan. Norma berubah,agama berubah, sains berubah, segalanya berubah dan tidak pernah sama.
Kebahagiaan pun sesuatu yang hidup, berubah, dan tidak statis.


Membahagiakan Keenan, keluarga, para penggemar, masyarakat, juga menjadi
keinginan saya. Tapi saya pun tidak bisa selamanya mencegah mereka semua
dari ketidakbahagiaan. Karena apa? Seseorang berbahagia karena dirinya
sendiri. Kebahagiaan bukan mekanisme eksternal, tapi internal.
Ilustrasinya begini, dua orang sama-sama dikasih apel, yang satu bahagia
karena memang suka apel, yang lain kecewa karena sukanya durian. Berarti
bukan apelnya yang bisa bikin bahagia, tapi reaksi hati seseoranglah
yang menentukan. Yang tidak suka apel baru bisa bahagia kalau akhirnya
dia bisa menerima bahwa yang diberikan kepadanya adalah apel dan bukan
durian-sebagaimana yang dia inginkan. Alias menerima kenyataan. Saya
tidak bisa membuat siapa pun berbahagia, sekalipun saya ingin berpikir
demikian. Kenyatannya, hanya dirinya sendirilah yang bisa. Saya hanya bisa menolong dan memberikan apa yang orang tersebut butuhkan, SEJAUH yang saya bisa. Namun saya tidak memegang kendali apa pun atas kebahagiaannya.


Seseorang lantas mampir ke blog ini dan bertanya: Tuhan seperti apa yang
saya anut? Karena kasih Tuhan seharusnya mengingatkan saya untuk terus bersatu, sebab tidak ada Tuhan yang menyukai perpisahan. Bagi saya,
Tuhan berada di luar ranah suka dan tak suka. Jika dunia ini berjalan hanya berdasarkan kesukaan Tuhan, dan Tuhan hanya suka yang baik-baik saja, mengapa kita dibiarkan hidup dengan peperangan, dengan air mata,dengan patah hati, dengan ketidakadilan, dengan kejahatan? Mengapa harus
ada hitam bersanding dengan putih? Lantas, kalau ada orang yang kemudian
berargumen bahwa bagian hitam bukan jatahnya Tuhan tapi Setan, maka
jelas Tuhan yang demikian bukan Yang Maha Kuasa. Ia menjadi terbatas,kerdil, dan sempit. Bagi saya, Tuhan ada di atas hitam dan putih,
sekaligus terjalin di dalam keduanya. Tidak ada yang bukan Tuhan. Ia tak
mengenal konsep "kecuali".


Selama beberapa hari terakhir, begitu banyak pesan dan komentar yang
dilayangkan pada kami. Dari mulai bertanya, kecewa, prihatin, sedih,kaget, bahkan bak seorang Nabi bernubuat, ada yang meramalkan ini-itu
sebagai konsekuensi keputusan kami. Tak sedikit juga yang memilih tidak
berkomentar dan bertanya, hanya memberi dukungan. Kami berterima kasih
untuk semua. Kami pun tak meminta banyak, hanya satu hal: hargai keputusan kami. Yang kami selamatkan di sini bukan "keutuhan keluarga"
melainkan keutuhan hati dan jiwa masing-masing. Karena buat kami, itu
lebih penting daripada keluarga utuh tapi dalamnya rapuh. Maaf jika itu membuat beberapa dari Anda kecewa. Saya juga mengerti begitu banyak yang berupaya mendorong kami untuk terus berusaha, mempertanyakan usaha kami,dan bereaksi seolah-olah kami memutuskan keputusan ini dalam semalam.
Sungguh, ini bukan keputusan "kemarin sore". Kita semua tahu keputusan
bercerai adalah keputusan yang besar. Intinya, terima kasih atas perhatian nya, dan mari kita kembali urus diri masing-masing.


Saya bukan penonton infotainment dan juga bukan pembaca tabloid, tapi
dari beberapa info yang kebetulan sampai ke pengamatan saya, bisa
disimpulkan bahwa manusia begitu haus drama. Mungkin karena itulah kita
begitu rajin membuat sinetron dengan akting-akting berlebihan dan
cerita-cerita ekstrem, karena hanya dengan cara demikianlah kita bisa
menerima realitas. Kita begitu terbiasa dengan drama dan tragedi.
Kondisi di mana saya dan Marcell bisa duduk berdampingan, berpisah
dengan baik-baik, seolah-olah terlewatkan sebagai buah upaya kami yang
nyata karena semua orang sibuk mengedepankan pertunjukan teater versinya
masing-masing. Apa pun yang saya katakan, pada akhirnya selalu dibingkai
narasi, entah lisan atau tulisan, yang merupakan ramuan opini si penulis
naskah. Itulah yang akhirnya membuat saya dan Marcell lebih banyak
tertawa sendiri, pers hiburan rasanya seperti servis sosial di mana kami
mengumpankan dongeng untuk kepentingan hajat hidup mereka, bukan lagi
berbagi kebenaran. Dengan info-info sepotong yang mungkin lebih banyak
asumsinya ketimbang faktanya, mereka bisa merangkai pertunjukan teater apa pun yang mereka mau. Dan itulah yang menghibur. Sisanya? Kenyataan yang membosankan. Nyata, tapi tidak seru. Dan bukan itu yang orang mau.


Hari ini, saya ditunjukkan tabloid C&R yang terbaru. Kami berdua menjadi
sampul depan, dengan laporan empat halaman. Saya sempat tercengang
karena mereka mengutip hal yang tidak pernah saya lontarkan, menuliskan
pertanyaan yang tidak pernah mereka tanyakan, tapi ditulis sedemikian
rupa seolah terjadi dialog langsung antara saya dan penulis/wartawan.
Bahkan, mereka menuliskan alamat rumah saya dengan lengkap, tanpa izin terlebih dahulu. Plus, ditambah unsur-unsur dramatis bahwa kepindahan saya adalah untuk "mengubur masa lalu". Padahal saya berencana pindah sejak tahun lalu karena semata-mata alasan pekerjaan. Tidak hanya mereka
menulis sesuai dengan bingkai yang mereka mau, bahkan untuk mengepas
"gambar realitas" ke bingkai tersebut, mereka melakukan hal yang tidak
etis. Saya tidak tahu fungsi dari alamat lengkap saya untuk bumbu berita
mereka, tapi mereka menuliskannya seolah tidak berpikir bahwa hal tersebut menyangkut isu sekuritas, dan juga privasi. Media seharusnya tidak memberikan alamat seseorang begitu saja. Sejauh saya berkarier,pihak media selalu meminta izin jika ingin memberikan alamat. Entah zaman yang sudah berubah, atau privasi sudah jadi kata-kata kosong dalam realm pers hiburan.


Beberapa debat dan diskusi di internet pun merebak, bahkan terkadang menjadi pengadilan tak resmi. Ada banyak nama yang disebut,
dispekulasikan, dan sampai didiskreditkan. Orang-orang yang juga punya
kehidupan, keluarga, karier, dan privasi. Sekalipun dengan tegas saya dan Marcell mengatakan bahwa alasan kami berpisah bukan karena pihak ketiga atau ketujuhbelas, tapi seperti angin lalu, mereka tak jemu
mengorek sana-sini, termasuk ke sahabat-sahabat terdekat saya. So,
seriously, they don't have any concern for the truth. They have concern
on "stories". Lucu. Yang menjalani saja santai-santai, yang kebakaran
jenggot malah orang-orang lain. Jika dilihat secara keseluruhan,sesungguhnya inilah dagelan kita bersama. Barangkali demikian juga
halnya nasib semua berita hiburan (bahkan non-hiburan) yang beredar
selama ini.


Lalu, hendak ke mana setelah ini? Saya tidak tahu. Apakah akan ada
penyesalan? Saya tidak tahu. Apa pun yang menanti saya sesudah ini,
itulah konsekuensi, tanggung jawab, dan karma saya. Pahit atau manis.
Tak seorang pun yang tahu. Namun inilah pelajaran hidup yang menjadi jatah saya, dan saya menerimanya dengan senang hati. Saya tidak berdagang dengan Tuhan. Setiap detik dalam hidup adalah hadiah. Setiap
momen adalah perkembangan baru. Bagi saya, itu sudah cukup. Bagi saya,itulah bentuk kesadaran.


Jadi, kalau pertanyaan emas itu kembali dilontarkan: apa penyebab Dewi dan Marcell bercerai? Mereka sadar, menerima, dan memaafkan. bahwa hidup telah membawa mereka ke titik perpisahan.


Abstrak? Filosofis? Teoritis? Utopis? Saya sangat mengerti mengapa
label-label itu muncul. Kebenaran kadang memang sukar dipahami. Hanya bisa dirasakan. Sama gagapnya kita berusaha mendefinisikan Cinta. Pada
akhirnya, kita cuma bisa merasakan akibatnya.


Salam,


~ D ~

Sunday, July 27, 2008

Istimewanya Seorang Wanita

Gue dapet email dari seorang teman..dia mendapatkan tulisan ini dari group email..
Menurut gue tulisan ini bagus banget untuk dijadikan masukan n renungan bagi para perempuan..


Mungkin bisa menjadi jawaban dari pertanyaan2 yg selama ini selalu
menghantui kamu perempuan....


Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:


1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.


2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi
tidak sebaliknya.


3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.


4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.


5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung Dan melahirkan anak.


6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada
isterinya.


7. Talak terletak di tangan suami Dan bukan isteri.


8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid Dan nifas yang
tak Ada pada lelaki.


Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN
WANITA".


Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?


1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga Dan dibelai serta disimpan
ditempat yang teraman Dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan
dibiarkan terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.


2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?


3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi
tahukah harta itu menjadi milik pribadinya Dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri Dan anak-anak.


4. Wanita perlu bersusah payah mengandung Dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat Dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, Dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid Dan surga menantinya.


5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan
terhadap! 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan
saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab
terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya,
anak lelakinya Dan saudara lelakinya.


6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga
yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu :sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya Dan menjaga kehormatannya.


7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi
wanita jika taat akan suaminya,serta menunaikan tanggungjawabnya kepada
ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang
pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.


Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita Ingat firman Nya,
bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai Kita
ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan Buatan mereka. (emansipasi
Ala western)


Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan Kita,
maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala Hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.


Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana
Rasulullah pernah mengajarkan agar Kita (kaum lelaki) Berbuat baik
selalu (gently) terhadap isterimu.


Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak
perempuan, mampu menjaga Dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik,
maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang
berbeda).


Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi
absurd Dan semu di dunia ini. Tunaikan Dan tegakkan kewajiban agamamu,
niscaya surga menantimu

Thursday, July 17, 2008

PELAJARAN BUAT PARA SUAMI


Umar lagi asik-asiknye nonton bola depan tipi, tau-tau bininye nyelonong:
"Bang, lampu teras putus, tolong gantiin ame yang baru dong!"
"Masang lampu ?!!!, lu kire gue PLN apah...!!!" saut Umar enteng.


"Ya udeh kalo kaga mau, benerin aje keran kamar mandi, itu tuh aernya ampe
luber-luber"
"Benerin keran ?!!!, lu kire gue PAM kali...!!!"


"Ya udeh, kalo lu pegi beli rokok ke warung aje gue nitip minyak"
"Lu kagak bisa liat orang lagi enak nonton kali ye, lu kire gue PERTAMINEEE. !!!" Umar sewot.


Lantaran berasa digangguin terus, Umar ngeloyor ke rumah tetangge,
balik-balik jem 2.
Tapinye Umar kaget lantaran terasnye udah terang.
Terus Umar ke kamar mandi, aer udah kaga luber-luber; ke dapur.. jerigen
minyak juga udah full tenk.


Paginye Umar nanya ame bininye: "Lu minta tulung ame siape...?"
"Gini bang, abis abang minggat, gue nangis di teras.Terus ade cowok
ganteng lewat nanyain gue. Gue cerite ape adenye, juga soal abang nyang sewot. Terus die nawarin buat ngebantuin, tapi ada syaratnye."


"Ape syaratnye... ?" Umar pingin tau.
"Syaratnye bisa pilih, gue bikinin die roti atawa tidur ame die"
"Terus yg pasti elu bikinin die roti kan ...?" Umar ngedesek.


"Bikinin roti ?!!! . Lu pikir gue HOLLAND BAKERY apee...?!!!"

Tuesday, July 15, 2008

Asal muasal King Kong

Mengapa King Kong digunakan untuk nama Kera atau Monyet Raksasa ?
Mengapa tidak digunakan nama Great Ape, King Monkey, Giant Ape, Giant
Mongkey atau yang lainnya ?


Menurut ahli bahasa, kata King Kong berasal dari bahasa Inggris dan bahasa
Latin, yang artinya Raja Monyet. King artinya Raja (bahasa Inggris) dan
Kong artinya Monyet (bahasa Latin).


Berikut adalah kata-kata yang terkait dengan Kong :
1. Kong Kali Kong: Artinya banyak Monyet ! Bayangin , Monyet dikalikan
dengan Monyet !


2. Kong Res (Kongres) : Artinya Monyet Ngumpul ! Res singkatan dari
Residu, sisa yang terkumpul.


3. Kong Kow : Artinya, Monyet Gaul ! Kow dari bahasa Mandarin non-formal
yang artinya main, bergaul atau ngerumpi.


4. Ngong Kong : Artinya Monyet Jongkok ! Ngong artinya duduk atau Jongkok
dalam bahasa Sanskerta.


5. Kong Guan : Artinya Biskuit Monyet, atau Biskuit kesukaan Monyet !


6. Kong Lomerat : Artinya Kumpulan besar Monyet! Glomerat artinya
menggelinding menjadi bola yang besar.


7. Kong Si (Kongsi) : Artinya Empat Monyet pengusaha! Si adalah bahasa
Mandarin artinya empat.


8. Cu Kong : Monyet banyak duitnya! Cu artinya banyak duit menurut bahasa
Mandarin kuno yang sudah kadaluarsa.


9 . Eng Kong : Artinya Mbahnya Monyet !


10. Sing Kong : Akar umbi ngumpet dalam tanah, takut ama monyet! Sing =
singitan (bhs Jawa) = ngumpet.


11. Bo Kong : Bagian tubuh belakang monyet di bagian bawah yang kelihatan
bengkak. Bo = aboh (bahasa Jawa) = bengkak.


13. Jerang Kong : Kerangka monyet ! Jerang = tulang belulang menurut
bahasa antah berantah.


14. Bang Kong : Monyet bangun kesiangan ! Bang = singkatan dari bangun.


15. Sun Go Kong : Sun = cium, Go = pergi atau Hayo, Kong = monyet ; Sun Go
Kong= Hayo cium Monyet