Wednesday, February 11, 2009

Cuma Mimpi

Q bangun di pagi ini
Ada gerimis mengiringi
Awan gelappun memayungi
Mentari tak bersinar lagi


Teringat mimpi semalam
Rasanya ada ganjalan
Terlintas lagu The Groove almarhum
Cuma khayalan judulnya mengalun


Disitu datanglah seseorang
Yang pernah dekat dihati
Kemesraan teriring
Tapi ada keraguan datang lagi


Q sudah punya kekasih hati
Yang baik n sangat mengerti
Tak pernah terpikir untuk pergi
Apalagi kembali pada masa lalu lagi


Mungkin ini cuma sekedar mimpi
Karena tak pernah terpikir di hati
Untuk kembali dengan dia yg telah pergi
Karena yang sekarang lebih berarti

Friday, February 6, 2009

Makna Sebuah Titipan

Gue dapet ni dari mailist..


Hari ini gw mengalami suatu kejadian yg mengingatkan gw sama Puisinya Rendra :


Makna Sebuah Titipan
(WS Rendra)


Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa : sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,


tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?


Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?


Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.


Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.


Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,


Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...
"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

Friday, January 30, 2009

Bila istri cerewet..??

Renungan untuk suami - suami, bila Istri Cerewet.........


Adakah istri yang tidak cerewet?
Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun cerewet.


Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin
Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah, tak tahan dengan kecerewetan
istrinya.


Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun.
Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah.
Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak
sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja,
mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.


Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan,berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?


Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4.


Apakah BP4 tersebut?


1. Benteng Penjaga Api Neraka.


Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah
mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa
dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal : syahwat.


Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.


Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru.
Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.


2. Pemelihara Rumah.


Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam.
Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang
tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli
ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia. Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.


Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi?


Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang
lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena(mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.


3. Penjaga Penampilan.


Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian
warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaiannya, memilihkan apa yang pantas untuknya,
menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami
yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu.


4. Pengasuh Anak-anak.


Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan.


Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar.
Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas,
pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, akulah yang membuatnya begitu.


Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.


5. Penyedia Hidangan.


Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas
di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung, tadi pagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di
lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah
berlebihan, menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam
memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.


Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel.
Mungkin dia capek,mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga dipundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara
hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia
mendengarkan keluh kesah buah lelah.


Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela
dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata - katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak
terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.


Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak
hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi
keluarganya.


WallahuAlam.

Thursday, December 18, 2008

Takdir atau Kutukan

Ada fakta yang baru aja gue sadari..
Ternyata di keluarga gue..wanita adalah tulang punggung keluarga..wanita adalah penyumbang sebagian besar penghasilan di keluarga..


Mari qt liat dari nenek buyut gue..
Mereka adalah pekerja keras yang dominan di keluarga..
Emang sih bukan berarti kakek buyut gue pengangguran..tapi pendapatan yang dihasilkan nenek buyut lebih besar..


Nenek gue..merupakan tulang punggung keluarga..kakek gue punya penghasilan tp tetap lebih besar penghasilan nenek..


Nyokap gue..mungkin bukan tulang punggung keluarga..karena bokap gue juga kerja n punya penghasilan..tp tetap aja nyokap gue menyumbangkan pendapatan yang lebih besar..


Bu Dhe gue..karena Pak Dhe gue sakit maka Bu Dhe mengambil peran lebih besar untuk menghasilkan pendapatan keluarga..


Kakak sepupu gue juga gitu..tulang punggung keluarga..
Tante gue juga sama..


Emang sih..tidak smua anggota keluarga besar gue para lelakinya tidak berfungsi peran ekonominya..
Ada kakak, Sepupu2 gue yang lain masih berfungsi ekonomi dengan baik..
Tapi Rata2 wanita di keluarga gue dominan dalam menghasilkan pendapatan keluarga..
Mereka adalah wanita perkasa yang multi fungsi di keluarga..


Dalam rasio umum..hukum agama..lelaki adalah pemegang fungsi ekonomi keluarga..
Tapi entahlah..apa karena adanya emansipasi wanita ini smua terjadi..
Lebih jauh lagi..apakah ini takdir ataukah kutukan untuk wanita2 di keluarga gue..


Smua cuma bisa disyukuri aja..apapun itu bentuknya..
Selanjutnya guelah pemegang tongkat estafet itu..
Entah apa yang akan terjadi ke gue..
Just wait n see..
Time was running n getting close..


Smua adalah takdir atau kutukan ??

Sunday, November 30, 2008

UntukNya Cukup Sisa Waktu


Ini diforward oleh seorang teman..moga bermanfaat..


Entah untuk yang ke berapa kali pagi itu shalat subuh is Fulan tertinggal Untuk berjamaah. Waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi Dan pada jam Segitu masjid sudah barang tentu kosong dari jemaah. Kemudian dengan Mata
Yang masih sepet Fulan beranjak untuk mengambil air wudhu Dan dilanjutkan
Dengan shalat subuh secara munfarid. Saking seringnya tidak Ada perasaan Sesal yang singgah di benak Fulan ini. Seolah hal yang wajar apabila Shalat subuh dikerjakan pukul 05.30 pagi.
Bukan hanya itu, sebagai orang yang tinggal di kota yang padat dengan Aktivitas mengharuskan untuk selalu berburu dengan waktu. Otomatis selepas Shalat subuh sendirian tidak bisa melakukan dzikir pagi karena harus Segera merapikan diri untuk berangkat kerja, apalagi baca quran, satu ayat
Pun tidak akan keburu.


Tapi entah kenapa untuk masalah pekerjaan Fulan selalu berusaha untuk
Tepat waktu masuk kantor. Jam masuk kantornya adalah jam delapan pagi Dan Fulan sering sampai disana sebelum jam delapan. Setiap pergi ke kantor Fulan selalu berusaha untuk tampil rapi Dan wangi Dan hal ini sangat Bertolak belakang dengan aktivitasnya ketika bangun tidur. Aktivitas
Shalat subuh Fulan cukup dengan menggunakan pakaian tidur, tanpa gosok
Gigi, apalagi wangi-wangian. Intinya yang penting kewajiban sudah gugur.
Sebagai seorang karyawan Fulan selalu mendedikasikan Dan mengerjakan Segala tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh Dan senang hati. Hal ini
Diperlukan agar kinerjanya baik yang akan berakibat bagusnya karir di Kemudian Hari. Karir bagus akan berbanding lurus dengan penghasilan Tentunya. Boleh di bilang Fulan ini seorang yang perfectionist. Apabila Terjadi suatu kesalahan, Fulan akan dengan segera menelusuri akar penyebab Masalahnya Dan mencari solusi terbaik sehingga masalah ini tidak muncul Lagi.


Pada jam istirahat, selepas makan siang, biasanya Fulan asyik ngobrol
Dengan teman-teman kerjanya. Biasanya Fulan shalat Dzuhur lima menit
Menjelang bel masuk berbunyi. Walhasil shalat dzuhur yang dikerjakannya
Sangat minim waktunya. Dari mulai wudhu pun terlihat terburu-buru. Maka
Selepas salam Fulan langsung kembali bekerja. Tidak Ada dzikir ataupun
Shalat ba'diyah dzuhur.
Gambaran di atas bisa jadi merupakan refleksi dari rutinitas harian Kita.
Di sadari atau tidak terkadang Kita tidak adil dalam menyikapi urusan
Dunia Dan akhirat. Meski Kita sering mengatakan bahwa dalam hidup ini
Harus seimbang antara dunia Dan akhirat Kita. Tapi, tanyalah ke dalam Lubuk hati ini, benarkah perkataan itu? Benarkah Kita sudah memposisikan
Timbangan dunia Dan timbangan akhirat pada posisi yang sama tinggi jika
Takarannya harus seimbang?


Kalau boleh jujur Kita lebih cenderung memperhatikan kepeluan dunia Kita.
Dalam arti nilai-nilai agama jarang sekali dilibatkan dalam seluruh Aktivitas Kita.


Dalam pekerjaan Kita sering berusaha untuk datang tepat waktu. Jika sekali
Saja terlambat maka keesokan harinya akan bangun Dan berangkat lebih awal Agar tidak terlambat lagi. Tapi Kita jarang sekali khawatir karena telah Mengakhirkan shalat, bahkan kalau sedang asyik biasanya Kita dengan tenang Meninggalkan kewajiban tersebut tanpa Ada sesal yang singgah di hati.
Kita selalu berpenampilan rapi, harum Dan segar setiap pergi ke kantor.
Kita selalu memberikan penampilan terbaik dalam bekerja bahkan memakai
Seragam sesuai peraturan perusahaan. Namun dalam sujud kepada Alloh Kita
Cukup memakai kaos oblong Dan sarung seadanya. Bahkan hal yang wajar Memakai pakaian yang terlihat aurat dalam keseharian meski dalam aturan Alloh kewajiban untuk menutupnya cukup jelas.


Agar mudah mendapatkan pekerjaan banyak dari Kita sekolah sampai jenjang
Yang tinggi. Latar belakang pendidikan akan mempengaruhi masa depan Kita Nantinya, terutama dalam masalah jenjang karir. Lagi, sampai saat ini Kita Masih belum mengetahui bagaimana cara wudhu yang baik sesuai dengan Petunjuk nabi. Artinya, bagaimana shalat Kita diterima apabila Kita keliru Dalam berwudhu. Ajaibnya hal itu tidaklah dianggap terlalu penting karena Tidak pernah ditanyakan dalam setiap interview di perusahaan.
Masih banyak hal-hal lain dimana Kita tidak adil dalam menempatkan antara
Dunia Dan akhirat. Padahal, seandainya Kita mau sedikit mempelajari, apa Yang Kita lakukan dalam 24 jam bisa bernilai ibadah. Namun untuk Mempelajarinya badan ini sudah terlampau letih oleh setumpuk pekerjaan.
Saking letihnya Kita sering ketiduran untuk melaksanakan shalat isya.
Namun, meskipun badan ini letih terkadang kondisi badan bisa menjadi fit
Kembali ketika Ada panggilan dari atasan meskipun itu tiba-tiba.


Begitu pun pada Hari libur di akhir pekan. Dengan alasan istirahat Kita
Menghabiskan waktu dengan tidur, nonton TV, shopping, ke bioskop, hang
Out, DLL. Sangat jarang dari Kita untuk meluangkan waktu sesaat untuk
Sekedar membaca satu ayat dari ribuan firman Alloh. Apalagi membaca satu
Bab tata cara berwudhu. Bahkan meskipun tidak dalam kondisi bekerja Kita
Masih saja tidak dapat melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Tetapi
Jika sang pacar meminta waktu untuk bertemu, Kita akan dengan sigap
Memenuhi permintaannya itu tanpa pikir panjang Dan tepat waktu.
Tidak salah jika sesakali Kita memanjakan diri dengan hiburan di tengah
Kesibukan sehari-Hari. Tapi apakah tidak Ada waktu untuk sekedar Bercakap-cakap dengan Alloh meski dengan shalat di awal waktu? Atau Sekedar membaca satu ayat saja setiap minggunya?


Sebenarnya hukum untuk mendapatkan kebahagiaan dunia sama dengan
Kebahagiaan akhirat. Kita akan mendapatkan kemapanan hidup apabila
Memiliki bekal ilmu yang cukup Dan bersungguh-sungguh bekerja. Tentunya
untuk mendapatkan ilmu tersebut kita memerlukan waktu untuk mempelajarinya bahkan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Semua itu kita lakukan dan jalani dengan kerelaan.
Untuk mendapatkan akhirat pun demikian. Diperlukan ilmu yang cukup dan
kesungguhan untuk mengamalkannya. Ilmu tersebut pun harus diusahakan dengan cara menuntut ilmu dan itu memerlukan waktu dan biaya. Namun kenapa
kita menjadi pelit untuk segala hal yang dapat membuat kita lebih memahami ajaran islam. Membeli buku aqidah seharga lima puluh ribu akan terasa mahal apabila dibandingkan dengan jalan-jalan yang bisa menghabiskan uang sampai ratusan ribu rupiah.


Berhenti sejenak dan merenungi atas apa yang telah kita kerjakan mungkin
salah satu sikap yang bijak. Mencoba berfikir atas semua aktivitas kita
apakah sudah proporsional dan adilkah kebutuhan dunia dan akhirat kita
tunaikan?
Akan terlalu berat mungkin apabila kita mengikuti Rasulullah dalam semua
hal. Paling tidak ada proses untuk berkeinginan mengenal Alloh dalam
ibadah-ibadah pokok dan milibatkan-Nya dalam seluruh aktivitas kita.
Setidaknya untuk tidak lupa mengucapkan basmalah dalam setiap memulai
aktivitas sehingga akan bernilai kebaikan. Alloh pun tidak membebankan
syariat-Nya melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya.

Thursday, November 20, 2008

About Angina Pectoris

Hari itu, Dina (32 meminta izin pulang lebih cepat dari kantornya.
Sejak Pagi,Dina merasa pusing Dan mual. "Aku masuk angin nih,"
keluhnya pada Fahmi (35), suaminya melalui telepon.

Setiba di rumah, Dina memesan bubur ayam serta the panas untuk mengurangi rasa tak enak badan yang dideritanya. Setelah kerokan, IA mengoleskan minyak kayu putih ke seluruh badannya, sebelum beranjak tidur.
Lepas senja, Dina belum bangun juga, Fahmi yang baru saja pulang kantor. Menengok ke kamar,ditempat tidur Dina memang masih tertelungkup,tapi... Sudah tak bernapas lagi!

Wajahnya kebiruan, tampaknya, Dina menahan rasa sakit sesaat sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Selain panik, suaminya juga bingung, Sejauh diketahuinya,selama ini kondisi kesehatan Dina
baik-baik saja. Bahkan istrinya itu tergolong wanita gesit yang memiliki segudang aktivitas setiap harinya. Lantas, Penyakit
"tersembunyi" apakah yang merenggut nyawa Dina?
Menurut Dr. H. Djoko Maryono, DSPD, DSPJ, ahli internis Dan kardiologi dari RS Pusat Pertamina, yang
dialami Dina adalah Angina Pectoris Orang-orang Kita dulu biasa menyebutnya sebagai penyakit angin duduk.

Gejalanya memang mirip masuk angin biasa, hanya sedikit lebih berat. Tak mengherankan. Penyakit ini cenderung disepelekan.

Masuk angin yang satu ini ternyata bukanlah masuk angin biasa.
"Yang biasa disebut angin duduk sesungguhnya adalah salah satu gejala
penyakit jantung koroner, yang jika tidak segera ditangani penderitanya bisa langsung meninggal hanya dalam waktu 15-30 menit
setelah serangan pertama" Dr. Joko mengingatkan.

Karena itu, kematian yang terjadi sama sekali bukan akibat kerokan atau Pengolesan minyak angin, seperti yang dilakukan Dina, melainkan karena "Tidak terdeteksinya kelainan pada jantung penderita".
Padahal,seandainya sepulang kantor Dina langsung pergi ke Rumah Sakit atau ke dokter, Dan bukannya malah kerokan dirumah yang sama sekali
tidak Ada hubungannya dengan sang penyakit, mungkin nyawanya masih
sempat terselamatkan.
Ciri-ciri : pusing, mual Dan kembung yang dialami penderita Angina Pectoris memang nyaris serupa dengan penyakit masuk angin biasa. Hanya penderita juga merasakan dada sesak, nyeri dibagian ulu hati,keluar keringat sebesar jagung, serta badan terasa dingin. Sayangnya,hal ini sering tidak disadari sebagai indikasi adanya gangguan pada jantung
yang sifatnya kritis.

Menurut Dr, joko, 20% dari keluhan angina pectoris yang diperiksakan ke dokter atau rumah sakit ternyata terdeteksi sebagai
penyakit jantung koroner akut. Penyakit ini merupakan gangguan pada
jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh koroner, sehingga darah
tidak mampu mengantarkan zat-zat yang dibutuhkan oleh jaringan
dinding rongga Jantung . Karena itu, jika tidak terdeteksi sejak awal, penderitanya bisa mengalami sudden death.

Penyakit angina pectoris itu sendiri berupa perasaan tidak nyaman berkepanjangan, yang terjadi lebih dari 5 menit, akibat menurunnya tekanan darah yang memompa jantung. Akibatnya,jantung membutuhkan lebih banyak oksigen. Karena jantung tidak mampu memompa dengan sempurna, maka pembuluh darah mengadakan reaksi pemulihan berupa
Kontraksi guna mencukupi pengisian oksigen pada pompa jantung tadi,
kontraksi itulah yang menimbulkan keringat dingin pada kulit.


PERBAIKI GAYA HIDUP
Sumber masalah sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung(vasokonstriksi) .

Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :


- Pertama , adanya timbunan lemak(aterosklerosis) dalam
pembuluh darah Akibat konsumsi kolesterol tinggi.


- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel darah (trombus);

- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan
pembuluh darah akibat kejang Yang terus menerus.

- Keempat , infeksi pada pembuluh darah.

" Gaya hidup masa kini yang kurang sehat Dan tidak teratur adalah pemicunya"
Tegas Dr, Joko.
Menurutnya, Zaman sekarang orang cenderung melupakan pentingnya olahraga hidup dalam kondisi stress, sering tidur larut malam, Dan sering mencoba bermacam pola diet yang tidak sehat.

Kurang atau tak pernah olahraga akan menghambat kelancaran metabolisme tubuh. Akibatnya, akan terjadi pengendapan lemak yang perlahan-lahan dapat menyumbat lajunya aliran darah ke jantung.

Sementara itu, orang sekarang banyak yang mengaku tak punya cukup
waktu oalahraga, menjaga diri dari kemungkinan obesitas (kelebihan berat badan) juga berperan penting untuk kesehatan jantung, karena kelebihan lemak dapat meminimalkan gerak pompa jantung,
Jadi jaga ukuran pinggang anda, karena perutlah semua jenis lemak menumpuk. Untuk wanita, maksimal 80 cm, Dan untuk pria, maksimal 90 Cm,karena jaga pola makan, hindari Junk Food, perbanyak asupan buah Dan sayuran serta fiber.

Menjauhkan diri dari stress, juga bisa mencegah Kita dari penyakit jantung koroner, Pasalnya, dalam keadaan stress kinerja
tubuh serta otak dipaksa untuk bekerja secara berlebihan, Hasilnya,
kondisi tubuh selalu dalam keadaan letih Dan porsi istirahat berkurang.
"Kurangnya istirahat dapat mengakibatkan pengentalan darah, yang dapat meningkatkan hormon adrenalin,akibatnya bisa ditebak serangan jantung lebih gampang terjadi ".

Orang yang emosian juga perlu diperhatikan (Selalu marah-marah... Setiap saat... Ada Ga ya orang kayak gini..), Pasalnya, dalam
marah-marah (Otak panas, napas memburu,jantungpun berdebar keras,
kadang sampai tubuh bergetar, darah bergerak cepat), jika kondisi darah bergerak cepat, sedangkan Ada penyumbatan di pembuluh darah...wouw. ..bisa dibayangkan darah akan berkumpul disuatu tempat (pembuluh darah) Dan karena tidak kuat menampung banyaknya darah yang datang pembuluh yang halus itupun pecah dan sudah bisa ditebak orang itupun akan koleps atau bisa merengang nyawa, o ya..kondisi ini juga berlaku ketika dia berolahraga ekstra keras (seperti main bola, yang dituntut berlari2 bolak-balik terus menerus), itu juga memicu jantung
berdebar dan darah bergerak cepat, dan jika dia mempunyai sumbatan2
dalam tubuhnya yang tidak diketahui, maka kejadian pembuluh darah pecahpun akan menimpanya (seperti Almarhum Benyamin S dan Basuki, mereka meninggal selagi bermain bola).
Wuiiih..ngeri ya...ya kalo udah seumur kita sih, harusnya udah ga cocok lagi untuk olahraga2 keras macam gitu, karena kita ga tau didalam tubuh kita (adakah penyumbatan atau tidak?) yang ringan2 aja
lah seperti jalan kaki, jogging, senam, bersepeda santai, atau olahraga pernapasan, dll yang terakhir kebiasaan merokok serta mengkonsumsi minuman beralkohol juga berdampak negatif pada jantung, apalagi bila kebiasaan jelek ini dilakukan sejak usia remaja.
Ada beribu jalan untuk hidup sehat, Tuhan memberikan kita sesuatu
yang luar biasa banyaknya, setiap ada penyakit pasti Tuhan memberikan obatnya,tapi bukan itu masalahnya, pola hidup sehat dan seimbang harus kita jalani, "Mencegah lebih baik daripada mengobati."
Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan, mudah-mudahan berguna:

1. Minum Air putih minimal 8 gelas sehari.
2. Banyak makan buah-buahan dan sayuran (serat alami).
3. Hindari stress, dan selalu sabar.
4. Perbanyak berpuasa. 5. Tidur yang cukup dan olahraga ringan diusahakan rutin.
Gampangkan, O ya satu lagi, Tuhan menciptakan dunia ini berpasangan ada Surga ada neraka, ada pria ada wanita, ada putih ada hitam, ada baik ada jahat, ada manis ada pahit.kesimpulannya jika kita
banyak makan-makanan yang manis seperti coklat, teh manis, kopi susu,
mimunam kaleng, dll. Usahakan...sekali lagi..usahakan seminggu sekali
atau beberapa hari sekali makan yang pahit2 seperti Rebusan air sambiloto, makan pare, minum jahe atau jus mengkudu, makan bawang putih, dll

Dan jika kita merasa sering makan-makanan yang berlemak atau berlebih seperti daging, jeroan, sering ngemil, makan 2 piring atau selalu nambah usahakan...sekali lagi..usahakan berpuasalah sesering mungkin untuk mengimbanginya, atau minum madu atau minum/makan jinten item(habatussauda..)

Oke guys...mulai sekarang kita berusaha untuk hidup sehat dan seimbang, agar kita bisa hidup dan beribadah dengan tenang...

Tuesday, November 18, 2008

Tetap Menawan disaat Rawan

Tips untuk tetap segar saat menstruasi menjelang..


1. Tidur paling lambat jam 9 malam agar waktu tidurnya cukup.


2. Tetap senam pagi hari agar kondisi terjaga.


3. Banyak minum air putih guna menghindari kekurangan cairan.


4. Mandi bersih minimal 2 kali sehari karena biasanya bakalan banyak berkeringat.


5. Mengenakan pakaian dalam yang menyerap keringat agar nyaman.


6. Mengenakan pembalut yang bisa diandalkan.


Selamat mencoba..!!!